![](http://a.cdn.tendaweb.com/fckfiles/image/dunia_islam/hekk.jpg)
Situs dari sebuah surat kabar Mesir pada hari Ahad lalu di hack oleh sekelompok dedemit dunia maya, setelah mereka mengumumkan rencana untuk mencetak sebuah buku yang berjudul "Pengadilan untuk Nabi Muhammad" yang oleh para hacker dianggap buku tersebut menggunakan bahasa yang kasar dan menghina nabi umat Islam.
Surat kabar Al-Yaum al-Sabia (Hari Ketujuh) membuat gempar publik Mesir ketika pekan lalu mereka mengumumkan akan mencetak buku, yang berisi judul bab yang dianggap oleh para kritikus sebagai sensasional dan ofensif seperti: "Rahasia merah hubungan nabi dengan wanita" dan "Mengapa dia (Nabi Muhammad) melawan musuh-musuhnya dengan pedang?"
Hacker meninggalkan pesan mengecam buku itu di situs surat kabar Al-Yaum al-Sabia, yang ditulis oleh penulis Mesir Anis al-Degheidi, Hacker juga menuduh administrasi website mempromosikan kemurtadan dan penyebaran penghasutan.
Pesan para hacker itu juga berisi referensi ke konflik sektarian di Mesir dan dugaan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Gereja Koptik terhadap umat Muslim. Hacker juga memposting 100 pertanyaan dan jawaban tentang doktrin palsu Kristen.
Pengumuman penerbitan buku karya penulis Anis Degheidi telah menimbulkan reaksi kemarahan dari kalangan agama di Mesir dan Dewan ulama senior di al-Azhar, institusi terkemuka di dunia Islam Sunni, yang mengeluarkan pernyataan mengutuk surat kabar itu yang dianggap membantu mempromosikan buku-buku yang mencemarkan nabi SAW.
"Ini adalah bagaimana mereka menyambut bulan suci Ramadan, dengan melemparkan hinaan terhadap nabi SAW," kata pernyataan itu. "Ini merupakan kejahatan yang tidak bisa dimaafkan dan meminta maaf tidak akan bisa memperbaikinya."
Pernyataan itu menuntut wartawan di surat kabar tersebut untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang masalah ini dan untuk mengidentifikasi mereka-mereka yang terlibat dalam mendorong ide penerbitan buku ini.
"Mereka harus mengeluarkan daftar hitam yang berisi nama semua orang yang terlibat dalam kejahatan yang mengerikan ini."
Pengacara Mesir Nabih Al-Wahsh juga mengajukan gugatan hukum kepada surat kabar Al-Yaum As-Sabia, agar pemerintah mencabut lisensi surat kabar dan melarang mereka terbit kembali.
Khalid Shalah, editor kepala dari surat kabar dan situs Al-Yaum As-Sabia, menyatakan terkejut bahwa situs mereka di hacking meskipun pengumuman yang dibuat Jumat lalu menyatakan bahwa buku tidak akan diterbitkan kecuali diotorisasi oleh al-Azhar.
"Saya pribadi keberatan judul buku itu," katanya kepada Al Arabiya. "Tapi buku itu sendiri sangat baik. Saya membaca sendiri dan itu tidak ada yang menghina nabi."
Shalah membantah tuduhan bahwa situs mereka menerima donasi dari organisasi Koptik dan ia menuduh hacker dan kelompok-kelompok 'ekstremis' lainnya telah menyebarkan kebohongan untuk menciptakan lebih banyak ketegangan antara Muslim dan Koptik.
"Mereka menambahkan bahan bakar ke api dan menimbulkan ketegangan sektarian. Koptik tidak ada hubungannya dengan hal ini. Mereka adalah para agen ekstremis. "
Penulis buku, Anis Degheidi tidak tersedia untuk mengomentari insiden tersebut. Dia mematikan telepon selulernya saat dihubungi wartawan.(fq/aby)