Amerika Serikat, negara yang begitu lantang menuding Iran membuat senjata nuklir, ternyata memiliki 5.113 senjata berkepala nuklir siap pakai. Jumlah ini belum termasuk misil dan senjata nuklir model lama lainnya yang dimiliki AS.

Departemen Pertahanan AS dalam pernyataannya hari Senin (3/5) mengatakan, "Meningkatkan transparansi jumlah senjata nuklir yang ada di dunia penting dalam upaya non-proliferasi," serta perlu adanya kemajuan dalam pengawasan persenjataan.

Pemerintah AS mengklaim telah mengurangi jumlah persenjataan nuklirnya sekitar 84 persen dari jumlah maksimum sebanyak 31.225 senjata berkepala nuklir pada akhir tahun fiskal 1967, sejak terakhir negara itu mengumumkan jumlah arsenal nuklirnya pada tahun 1961.

Jumlah 5.113 senjata berkepala nuklir yang diumumkan Pentagon kemarin hanya senjata yang siap pakai dan tidak termasuk persenjataan nuklir model lama yang diklaim sudah dilucuti yang jumlahnya diperkirakan
jumlahnya mencapai 4.600 senjata berdasarkan data Reuters yang diambil dari Federation of American Scientist.

Fakta bahwa AS sendiri memliki senjata nuklir menunjukkan sikap munafik negeri Paman Sam itu terhadap isu pengembangan nuklir negara lain. AS terkesan melarang negara lain mengembangkan program nuklir karena curiga pengembangan nuklir itu digunakan untuk membuat senjata nuklir. Sementara AS dengan leluasa, tanpa pemantauan dan pemeriksaan dari IAEA (Badan Energi Atom Internasional) mengembangkan dan menumpuk senjata nuklir. (ln/prtv)