Surat kabar Mesir "Al-Misri Yaun" pada hari Ahad kemarin (21/3) mengungkapkan bahwa gereja kristen Koptik Mesir keberatan atas pencalonan mufti negara Mesir, Syaikh Dr. Ali Jumaah menduduki posisi sebagai Syaikhul Azhar atau Imam besar Al-Azhar.

Surat kabar Mesir tersebut melaporkan bahwa keberatan gereja Kristen Koptik Mesir terhadap Ali Jumaah datang dengan latar belakang pendapat Ali Jumaah sebelumnya terkait mengenai kristen Koptik dan hak-hak mereka serta cara menangani mereka di Mesir.

Mengutip pernyataan Abdullah Al-Ashaal, asisten menteri luar negeri Mesir mengatakan: "Presiden Husni Mubarak sebenarnya telah berencana menunjuk Mufti Besar Mesir, Dr. Ali Jumaah sebagai pengganti Dr. Muhammad Sayid Tanthawi yang wafat di Riyadh beberapa waktu lalu, namun ia menerima laporan adanya keberatan pihak gereja Koptik Mesir atas masuknya nama Dr. Ali Jumaah sebagai orang yang akan menduduki posisi Syaikhul Azhar. Dan keputusan penggantian nama Dr. Ali Jumaah menjadi Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Al-Tayib tersebut diambil pada menit-menit terakhir.

Presiden Mubarak Jumat lalu telah mengeluarkan dekrit republik yang menunjuk Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Al-Tayib, yang merupakan kepala dari Universitas Al Azhar, menduduki jabatan Syaikhul Azhar menggantikan Syaikh Tanthawi yang telah wafat, ketika dirinya sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Heidelberg, Jerman.

Secara tradisi sebenarnya, yang harus menggantikan posisi jabatan Imam besar Al-Azhar adalah mufti negara, namun karena ada intervensi dari gereja Koptik, akhirnya Dr. Ahmad Muhammad Ahmad Al-Tayib yang naik menggantikan posisi Syaikh Tanthawi.(fq/imo)