
Perdana Menteri Mesir Ahmed Nazif mau tidak mau akhirnya ikut berkomentar tentang kontroversi cadar di negara piramida tersebut, dirinya menyatakan bahwa wajah yang tertutup oleh cadar bisa menghapuskan kepribadian seorang wanita, seperti dilaporkan kantor berita resmi Mesir MENA pada hari Rabu kemarin (17/2).
Cadar atau niqab sangat di anjurkan oleh umat Muslim ultra-konservatif, dan hal itu dapat "menghapus kepribadian seorang wanita," katanya.
Diakui oleh Perdana menteri Mesir ini dengan mengatakan bahwa niqab atau cadar adalah masalah kebebasan pribadi, namun seharusnya jangan disalah gunakan sehingga merugikan hak-hak orang lain, ia merujuk dan memperingatkan adanya beberapa kasus dimana mahasiswi mengenakan cadar namun menggunakannya untuk menipu dalam ujian.
Ia juga mengatakan bahwa pihak administratif perguruan tinggi harus menghormati keputusan pengadilan yang telah membatalkan larangan pada pengenaan cadar atau niqab, katanya menambahkan.
Pengadilan tinggi Mesir pada bulan lalu dalam keputusannya telah menentang adanya larangan penggunaan niqab di sekolah-sekolah wanita Islam yang berafiliasi dengan Universitas al-Azhar.
Hal ini juga termasuk menentang keputusan dari menteri pendidikan yang melarang penggunaan niqab di asrama kampus dan di dalam ruang ujian, dan hal tersebut dianggap melanggar konstitusi terkait kebebasan perempuan.
Pemerintah dan Universitas al-Azhar telah menunjukkan tanda-tanda kekhawatiran atas maraknya niqab di Mesir, yang dikaitkan dengan kelompok muslim ultra-konservatif di sekolah-sekolah yang bercorak pemikiran Salafi.(fq/aby)