Senin, 4 Ramadhan 1446 H / 4 Januari 2010 06:30 wib
1.793 views
Siapa Bilang AS Mau Angkat Kaki dari Afghanistan?
Presiden AS Barack Obama boleh saja beretorika akan menarik pasukannya dari Afghanistan dalam sekian bulan atau tahun. Tapi tidak demikian halnya dengan Menteri Pertahanan Robert Gates yang terang-terangan mengatakan bahwa tidak ada batas waktu bagi penarikan mundur pasukan AS di Afghanistan. Itu artinya, AS bisa selamanya menjajah dan memporak-porandakan Negeri Para Mullah itu.
"Terus terang, saya benci dengan istilah strategi keluar," kata Gates. Dengan sesumbar, Gates berjanji akan lebih fokus untuk memburu anggota dan para pendukung Al-Qaida dengan "tujuan yang jelas dan kemajuannnya bisa terukur."
"Yang paling esensial untuk keamanan nasional kita adalah, kita memiliki dua partner jangka panjang, Afghanistan dan Pakistan. Saya pikir, presiden sebagai panglima tertinggi selalu punya pilihan untuk menyesuaikan keputusan-keputusannya," papar Gates.
Pernyataan Gates bahwa tidak ada batas waktu penarikan pasukan AS dari Afghanistan diperkuat dengan pernyataan Menlu AS Hillary Clinton dalam rapat dengar pendapat dengan komite Senat AS hari ini. Clinton mengatakan bahwa pemerintah tidak mau mengungkung diri ke dalam target penarikan pasukan. Di sisi lain, Clinton mengatakan bahwa AS tidak tertarik untuk terus menjajah Afghanistan, tapi cuma ingin memberangus gerakan Taliban yang "bersarang" di negeri itu.
"Al-Aqaida dan Taliban bisa membuat seluruh kawasan kacau. Situasinya sekarang makin serius dan memburuk. Secara pribadi saya bertanggung jawab untuk menolong bangsa kita dari kekerasan. Taliban mendapatkan momentum di Afghanistan dan di Pakistan, ekstrimis makin subur. Kita akan bekerja sama dengan Afghanistan dan Pakistan untuk menghancurkan Al-Qaida," tandas Clinton.
Yang menjadi kekhawatiran dewan legislatif AS terhadap strategi perang Obama adalah darimana Obama akan mendapatkan dana untuk membiayai perangnya. Obama menyatakan membutuhkan dana untuk perangnya sebesar 30 milyar dollar.
Anggota Legislatif AS juga mempertanyakan posisi Hamid Karzai yang posisinya lemah, karena pemilu Afghanistan kemarin diwarnai kecurangan. Termasuk korupsi yang merajalela di pemerintahan Karzai. (ln/aljz/prtv)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!