Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 29 September 2020 11:18 wib
3.591 views
Berhenti Menyakiti Ulama
Oleh:
Kusmiyati || Ibu rumah tangga
ULAMA itu sosok yang Allah SWT muliakan. Sudah sepantasnya kaum Muslim memuliakan,Melindungi dan menjaga para ulama. Tidak memperolok-olok atau menyakiti mereka.
Sayang, yang terjadi di Tanah Air malah kebalikannya.untuk kesekian kali terjadi serangan terhadap ulama dan tokoh Islam. Bukan hanya diolok-olok. Bahkan nyawa mereka sampai terancam. Sebagian dari mereka ada yang dianiaya hingga luka-luka, bahkan hingga meninggal/wafat. Keadaan ini menggambarkan bahwa para ulama dan tokoh Islam belum bebas dari ancaman.
Ancaman terhadap para ulama dan tokoh Islam adalah sebuah ironi.Karena kita hidup di negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim. Tetapi sering mendengar semakin banyak orang berani mengolok-olok ulama dan tokoh-tokoh Islam. Pelecehan tersebut terutama ditujukan pada ulama dan tokoh Islam yang giat melaksanakan amar makruf nahi mungkar.
Ulama dalam agama adalah sosok yang istimewa.
Para ulama dinaikkan derajatnya oleh Allah SWT beberapa tingkat di atas manusia lain.
Demikian besar derajat para ulama, Allah SWT berkenan memberi mereka kesempatan untuk memberikan syafaat pada Hari Kiamat.
Karena keberadaan para ulama pula agama ini terpelihara dan umat akan terjaga dari berbagai kesesatan. Jika para ulama telah tiada, ilmu akan lenyap dan umat pun akan mudah tergelincir dalam kesesatan.
Demikian vital kehadiran dan peran ulama, kematian mereka adalah musibah berat bagi umat. Berpulangnya mereka tak bisa digantikan dengan mudah, bahkan oleh ribuan ahli ibadah sekalipun.
Inilah derajat agung yang hanya dimiliki para ulama.
Tentu yang dimaksud dengan para ulama di sini bukan sekadar orang yang berilmu.Ulama bukan semata yang faqih fiddin (paham agama), tetapi pribadi-pribadi yang punya rasa takut paling tinggi kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Firman-Nya:
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
"...Sungguh di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya hanyalah para ulama." (TQS Fathir [28]: 28).
Karena itu para ulama yang memiliki rasa takut kepada Allah SWT, giat amar maruf nahi mungkar, berjuang untuk menegakkan agama-Nya wajib untuk diikuti dan pantang untuk dimusuhi apalagi dikriminalisasi.
Tentang larangan menghina dan menyakiti ulama, Ikrimah, seorang tabi’in, berkata, “Janganlah kamu menyakiti seorang ulama. Siapa saja yang menyakiti ulama berarti dia telah menyakiti Rasulullah. Sebabnya, ulama berkedudukan sebagai pewaris ilmu para nabi untuk disampaikan kepada umat hingga Hari Kiamat nanti.”
Sudah sepatutnya kaum Muslim bersatu membela para ulama dan tokoh-tokoh Islam yang mukhlis dan tegar menegakkan kalimatullah. Umat wajib melindungi dan membela mereka. Tidak memandang ormas atau kelompok manapun. Selama ia istiqamah dan ikhlas memperjuangkan agama Allah, sudah menjadi tanggung jawab umat untuk membela dan melindungi mereka. Wallahualam bishawab.*
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!