Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.854 views

Indonesia Heningkan Cipta, 100 Dokter Gugur Menyimpan Duka

 
 
Oleh:
 
dr. Agnes Lituhayu || Praktisi Kesehatan, Aktivis Muslimah

 

 

KEKHAWATIRAN banyak pihak bahwa pandemi ini akan menelan banyak korban dari tenaga medis telah terbukti. Hanya dalam waktu enam bulan, pertiwi telah berduka dengan gugurnya lebih dari seratus dokter akibat Covid-19. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat sudah genap 100 dokter yang gugur melawan infeksi virus Corona jenis baru atau dikenal dengan nama SARS-CoV-2 pada Sabtu 30 Agustus 2020. Jumlah ini terus bertambah mencapai 102 dokter pada dua hari berikutnya, sebagaimana yang diungkap oleh Ketua Satgas Covid-19 IDI,  Zubairi Djoerban.

"Hari ini (Selasa, 1 September 2020), sudah ada 102 dokter yang meninggal," ucap Zubairi (Kompas.com).

Adapun nama-nama dokter tersebut berasal dari sejumlah daerah yang tersebar di Jawa, Sulawesi, Bali, Sumatera, Kalimantan, Kepulauan Riau, hingga Papua. Berdasarkan informasi dari laman instagram Pandemic Talks, sebuah platform info dan data terkini seputar Covid-19 di Indonesia dari spektrum sains dan ekosos, Provinsi Jawa Timur adalah penyumbang kematian dokter terbanyak (Jumat, 21 Agustus 2020). Sementara itu, jika dilihat dari timeline-nya, laju kematian dokter menurun sebanyak 71% pada bulan Mei. Sayangnya berlanjut dengan peningkatan drastis pada Juni dan Juli, yaitu 150% dan 200%.

Bukti Buruknya Sistem Kesehatan

Kasus kematian lebih dari seratus dokter dengan diagnosis seragam, yaitu Covid-19 adalah potret buruknya sistem kesehatan dan penanganan wabah di negeri ini. Nampaknya pemangku kebijakan tidak memiliki solusi yang jelas untuk menyelesaikan pandemi dengan segera. Minim dan buruknya distribusi Alat Pelindung Diri (APD), jumlah pasien suspek maupun terkonfirmasi yang membludak tak sebanding dengan fasilitas kesehatan, serta rumitnya proses diagnostik membuat tenaga kesehatan yang langsung berhadapan dengan pasien Covid mudah terpapar virus.

Sementara mereka yang tidak secara langsung menangani pasien Covid, tidak berarti bebas dari ancaman penularan. Sebab jangkauan testing untuk skrining masih rendah, tracing dan isolasi yang tidak ketat, ditambah dengan kebijakan perbaikan resesi ekonomi yang justru kontras dengan peraturan protokol kesehatan. Rupanya ekonomi yang sehat dipandang jauh lebih penting dari pada masyarakat sehat yang bebas dari ancaman virus mewabah.

Tingginya angka kematian dokter tentu berdampak besar pada pelayanan kesehatan. Jika sebelum masa wabah, rasio jumlah dokter dan masyarakat yang menjadi tanggungannya sudah tidak ideal, maka saat pandemi sekarang rasio ini makin mengkhawatirkan. Pandemic Talks merilis Indeks Pengaruh Kematian Nakes (IPKN) akibat Covid-19 cukup besar, yakni 330,9. Artinya ada 330.900 penduduk Indonesia kehilangan 1 dokter yang seharusnya bisa memberi pelayanan kesehatan.

Bahkan saat ini tidak sedikit fasilitas kesehatan dari rumah sakit, Puskesmas, klinik, dan praktik pribadi yang memilih untuk menghentikan sementara semua pelayanannya akibat beberapa petugas terkonfirmasi positif Covid. Mereka tumbang satu demi satu menghadapi pandemi yang tak kunjung usai.

Padahal bukan sebuah hal yang mudah melahirkan satu orang dokter, terlebih dokter super spesialis dan konsultas spesialis. Butuh proses panjang dan tentu memakan waktu yang tidak singkat. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Tim Audit dan Advokasi Kematian Dokter PB IDI, Dr. dr. Mahlil Ruby.

"Investasi pendidikan dokter cukup mahal. Apa lagi banyak dokter yang gugur sebagai super spesialis atau konsultan spesialis. Mendidik seorang dokter sampai menjadi super spesialis butuh waktu 12-15 tahun. Sehingga negara sesungguhnya rugi karena kehilangan tenaga-tenaga profesional untuk melayani rakyat," kata Ruby.

Jika kondisi ini terus berlangsung tanpa ada inisiatif pemerintah memberi solusi yang benar-benar efektif dan paripurna, maka bisa dipastikan sistem kesehatan negara ini ke depannya akan semakin buruk. Langkah perbaikan ekonomi demi mencegah resesi seharusnya tak menyingkirkan upaya penyelamatan jutaan nyawa manusia.

Islam Solusi Tuntas Pandemi

Begitulah jika sistem kesehatan dijalankan dengan asas sekuleristik. Serta menjadikan kapitalisme sebagai basis sistem ekonomi. Orientasinya hanya berpusat pada profit semata. Jauh dari pandangan menjaga jiwa manusia. Pemangku tanggung jawab hanya akan menurunkan solusi yang mendatangkan keuntungan materi bagi mereka. Sama sekali tidak memiliki visi menyelamatkan nyawa rakyat.

Sungguh, sudah saatnya semua kalangan melirik Islam sebagai alternatif yang mampu memberi solusi tuntas penanganan pandemi. Jika dasar kebijakannya adalah menjaga jiwa manusia, maka tidak heran Islam akan secara optimal mempersenjatai para prajurit kesehatan dalam menghadapi wabah. Mengkondisikan masyarakat untuk menghindari berbagai aktivitas yang beresiko memperparah penyebaran virus.

Memberi jaminan, perlindungan, serta penghargaan yang layak bagi para tenaga kesehatan. Menyediakan secara optimal kebutuhan fasilitas kesehatan khusus masa wabah. Serta mendorong dan memberi apresiasi besar bagi para ahli untuk segera menemukan vaksin, teknologi diagnostik, serta obat yang tepat agar penyebaran wabah segera terkendali. Semua solusi ini disempurnakan dengan adanya jaminan pemenuhan kebutuhan pokok seluruh rakyat, baik tanpa pandemi terlebih dalam masa pandemi.

Untuk itu, hendaknya para tenaga medis bisa menyadari seberapa pelik masalah yang kini mereka hadapi. Berjibaku dengan pandemi tanpa naungan perlindungan ataupun dukungan dari pemerintah. Kesadaran yang nantinya bisa mengalihkan mereka pada solusi yang komprehensif sistematis, bukan semata berputar-putar pada solusi medis. Tentunya sekali lagi, solusi ini hanya ada dalam sistem Islam. Wallahu'alam.*

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Ketua MUI Usulkan Tiga Langkah Perbaikan Tata Kelola Sertifikasi Halal

Ketua MUI Usulkan Tiga Langkah Perbaikan Tata Kelola Sertifikasi Halal

Jum'at, 29 Mar 2024 22:05

IOF Derita Puluhan Korban Luka Baru Di Gaza, Total Jadi 3.757 Orang

IOF Derita Puluhan Korban Luka Baru Di Gaza, Total Jadi 3.757 Orang

Jum'at, 29 Mar 2024 21:45

Hamas 'Bersiap' Hadapi Serangan Darat Zionis Israel di Rafah

Hamas 'Bersiap' Hadapi Serangan Darat Zionis Israel di Rafah

Jum'at, 29 Mar 2024 21:12

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Berikan Pelatihan Pengurusan Jenazah, Ibu-ibu: 'Ternyata, Selama Ini Kita Salah'

Jum'at, 29 Mar 2024 13:12

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Pejuang Palestina Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Dengan Pasukan Israel Di Sekitar RS Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 22:02

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Malaysia Dakwa Pemilik Toserba Dan Pemasok Kaus Kaki Bertuliskan ‘Allah’

Kamis, 28 Mar 2024 21:17

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Euro-Med: Militer Zionis Israel 'Eksekusi' 13 Anak Di Sekitar Rumah Sakit Al-Shifa Gaza

Kamis, 28 Mar 2024 20:28

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Meta Diperintahkan Hapus Larangan Kata 'Syahid' Di Postingan Medsos

Kamis, 28 Mar 2024 15:37

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

IHATEC dan GHCC Korea Jalin Kerja Sama Strategis Kembangkan Ekosistem Produk Halal

Kamis, 28 Mar 2024 08:36

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Osama Hamdan: Kematian Wakil Komandan Al-Qassam Marwan Issa Belum Terkonfirmasi

Rabu, 27 Mar 2024 21:01

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Ini Pesan KH Bachtiar Nasir kepada Calon Hakim Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI

Rabu, 27 Mar 2024 18:00

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

12 Warga Gaza Tewas Tenggelam Saat Ambil Bantuan Kemanusiaan Di Pantai

Rabu, 27 Mar 2024 17:15

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

6.000 Kali Khatam Al-Qur'an, Begini Metode Yang Dilakukan Pesantren Nuu Waar AFKN

Rabu, 27 Mar 2024 16:29

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Palestina Aman, Publik Dibohongi?

Rabu, 27 Mar 2024 07:22

Puasa Jangan Lemas!

Puasa Jangan Lemas!

Rabu, 27 Mar 2024 07:09

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Polemik Film ‘Kiblat’, MUI: Sutradara Film Horor Perlu Menempatkan Simbol Islam Secara Adil

Selasa, 26 Mar 2024 22:15

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Tgk Yusran Hadi Ajak Umat Islam Untuk Bantu Saudara-Saudara Seiman Di Gaza Palestina

Selasa, 26 Mar 2024 21:20

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Militer Zionis Israel Gunakan Amunisi Era 1950-an Di Tengah Kekurangan Pasokan Dalam Perang Di Gaza

Selasa, 26 Mar 2024 17:12


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X