Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
2.902 views

Penyelamatan Pancasila 18 Agustus 1945

Oleh: M Rizal Fadillah (Pemerhati Politik dan Kebangsaan)

Sebenarnya sudah "clear" bahwa negara ini berdasarkan Pancasila yang ditetapkan 18 Agustus 1945. Bangsa dan rakyat Indonesia sudah menerima rumusan Pancasila 18 Agustus 1945 dengan dinamika perjalanan yang cukup melelahkan. Umat Islam "dirugikan" dengan mencoret tujuh kata dari sila pertama Pancasila Piagam Jakarta. Namun akhirnya dapat menerima rumusan final Pancasila.

Akan tetapi mengapa saat ini harus ada gerakan "Pancasila 1 Juni 1945"? Gerakan yang mengajak untuk masuk dalam arena kemunduran dan kebodohan. Konsekuensinya tentu perlawanan. Masih beruntung tidak dihidupkan kembali Pancasila 22 Juni 1945. Jika terjadi, dipastikan konflik keras akan timbul. Cukuplah dengan perlawanan gerakan penyelamatan Pancasila 18 Agustus 1945.

Kelompok "Pancasila 1 Juni 1945" ini diduga belum yakin sepenuhnya terhadap "kemurnian" dan "kekuatan" konsensus Pancasila 18 Agustus 1945.

Gerakan ini memimpikan para penyelenggara negara dan mungkin sistem kenegaraan kelak dapat berlandaskan pada Pancasila 1 Juni 1945. Ini tentu berbahaya karena dapat merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

Rakyat Indonesia menghormati perbedaan pandangan politik atau ideologi. Akan tetapi untuk Pancasila tentunya tidak boleh ada alternatif lain. Tidak boleh ada organisasi apapun baik Ormas, Lsm, ataupun Partai yang misi, visi, dan platform perjuangannya adalah Pancasila 1 Juni 1945.

Penetapan 1 Juni 1945 sebagai hari lahir Pancasila pun masih menjadi perdebatan diantara ahli hukum tata negara. Oleh karenanya merupakan langkah bijak jika Pemerintah segera mencabut Keppres No 24 tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

RUU HIP yang di dalamnya ikut mengatur BPIP mendapat reaksi keras khususnya dari umat Islam. Lalu diganti oleh RUU BPIP yang ternyata masih melekat Pancasila 1 Juni 1945. BPIP merupakan lembaga yang sebenarnya tidak diperlukan. Lebih gawat lagi bahwa Megawati Ketua Dewan Pengarah BPIP justru figur yang kental memperjuangkan Pancasila 1 Juni 1945.

Desakan pembubaran BPIP cukup kuat. BPIP merupakan badan yang diada-adakan dan mubazir.

Sebaiknya elemen-elemen strategis negara perlu segera mengkaji secara mendalam persoalan gerakan 1 Juni 1945. Bila tidak, maka umat Islam dipastikan akan melakukan gerakan penyelamatan Pancasila 18 Agustus 1945.

Permainan politik licik yang sedang dijalankan adalah tidak dicabutnya RUU HIP dan muncul RUU BPIP. Keduanya merupakan RUU yang buruk dan berbahaya.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X