Jum'at, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 29 Mei 2020 20:21 wib
3.189 views
Tuntaskan PSBB ataukah Ngebet New Normal?
Oleh: Tardjono Abu Muas (Pemerhati Masalah Sosial)
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang belum tuntas dan juga belum terlalu signifikan dapat mengubah kurva mendatar atau melandai apalagi menurun trend positif Covid-19 tingkat nasional, rupanya pemerintah sudah 'ngebet banget' ingin kembali kepada kondisi normal yang istilahnya dibungkus dengan 'New Normal'.
Berbagai alasan untuk memuluskan istilah "New Normal' ini dengan istilah 'adaptasi', sebagaimana dijelaskan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bahwa pemerintah tidak melakukan relaksasi aturan terkait pencegahan COVID-19 namun memulai adaptasi normal baru untuk menggerakkan perekonomian.
Ujung-ujungnya sektor ekonomilah yang menjadi fokusnya di samping PSBB masih tetap dijalankan. Efektifkah dengan dua fokus garapan, PSBB dan sektor ekonomi?
Pertanyaannya, apakah tidak sebaiknya tuntaskan dulu program PSBB hingga kita bisa melihat trend penurunan penyebaran Covid-19 baik tingkat nasional maupun provinsi yang lebih signifikan dalam waktu tertentu?
Dengan ketidakfokusan pada penuntasan program PSBB, sangat dikhawatirkan keselamatan masyarakat dari kemungkinan terpapar covid-19 akan terabaikan seiring dengan sektor ekonomi yang akan dijalankan yang tak dapat dihindari dari kerumunan massa.
Paling tidak, kini telah ada empat provinsi, 10 kabupaten dan 15 kota yang telah siap menjalani tatanan kehidupan 'new normal'. Empat Provinsi yang telah siap di antaranya, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo. Adapun 10 kabupatennya yakni, Kampar, Pelalawan, Siak, Banjar, Barito Kuala, Buol, Sidoarjo, Gresik, Malang, Pekanbaru. Sementara 15 kotanya yakni, Pekanbaru, Dumai, Bengkalis, Palembang, Prabumulih, Tangerang, Tangerang Selatan, Tegal, Surabaya, Malang, Batu, Palangkaraya, Tarakan, Banjarmasin, dan Banjar Baru.
Sungguh menarik jika kita mau cermati dengan kesesuaian kurva perkembangan penularan covid-19 update terbaru baik tingkat nasional maupun provinsi. Rasa-rasanya jika kita cermati kurva landai pun belum tercapai apalagi menurun.
Ambil contoh kurva perkembangan penyebaran Covid-19 di provinsi Jawa Timur (Jatim) yang kurvanya akhir-akhir ini meningkat, tapi tiga kabupaten (Sidoarjo, Gresik, Malang) dan tiga kota (Surabaya, Malang, Batu) di Jatim siap gelar 'new normal'.
Akhirnya hanya ada dua pilihan, tuntaskan PSBB ataukah sudah 'ngebet new normal' untuk membuat siuman sektor ekonomi yang memang sudah pingsan sebelum muncul covid-19?
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!