Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.143 views

Menyampaikan Kalam-Nya, Perlukah Izin Manusia?

 

Oleh: Fitri Suryani, S. Pd* 

Menyampaikan kebenaran yang bersumber dari Kalam-Nya merupakan kewajiban bagi semua insan. Karena sesungguhnya tugas melakukan amar makruf nahi mungkar tak hanya kewajiban para ustaz ataupun ulama. Namun, mereka yang telah balig dan berakal sehat, maka kewajiban tersebut telah melekat pada diri yang telah mengikrarkan dirinya sebagai seorang Muslim. Tapi apa jadinya jika dalam menyerukan kebenaran seolah dibatasi?

Sebagaimana Menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi berencana menemui penceramah kondang Ustaz Abdul Somad (UAS). Fachrul mengatakan bahwa ia akan mengingatkan UAS juga kalau ada satu dua butir ceramahnya yang menurutnya tidak pas (Detik.com, 28/10/2019).

Sebelumnya pun, presiden Joko Widodo (Jokowi) menugasi menteri Agama Jenderal (Purn) Fachrul Razi untuk menangkal radikalisme. Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid, pencegahan berkembangnya paham radikal bisa dilakukan dari hulu, yakni dari kurikulum hingga pengajar.

Zainut juga mengatakan kementerian Agama punya ribuan penyuluh. Para penyuluh itu ditugasi untuk menyebarkan ajaran agama yang penuh kasih dan cinta sehingga radikalisme tidak berkembang (Detik.com, 25/10/2019).

Jauh sebelumnya pun Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdhatul Ulama (NU) menyarankan agar Warga Negara Indonesia yang beragama non-Muslim tak lagi disebut sebagai kafir. Kata kafir dianggap mengandung unsur kekerasan teologis (Cnnindonesia.com, 28/02/2019).

Pertanyaannya adalah, apakah setiap orang yang hendak menyampaikan syiar-syiar Islam perlu ditinjau isi ceramahnya pas atau tidak menurut standar manusia? Padahal hakikatnya menyampaikan dakwah bukan apa yang ingin didengar oleh manusia, tapi apa yang seharusnya mereka dengar. Karena mengambil ajaran Islam bukanlah seperti prasmanan, mengambil apa yang diinginkan saja.

Bukankah standar baik buruknya sesuatu berdasarkan dari hukum syara? Sebab jika terpuji dan tercela distandarkan pada manusia, pasti akan mengalami banyak perbedaan yang sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing. Karena sejatinya manusia bersifat kurang, lemah dan terbatas. Jadi apa yang dihasilkan dari keterbatasan manusia dapat menimbulkan pertentangan di tengah masyarakat, apalagi yang tidak didasarkan pada tuntunan-Nya.

Selain itu, walaupun tak ada pernyataan yang menyatakan bahwa stigma radikalisme tidak melekat pada ajaran tertentu, yakni Islam. Tetapi tak sedikit yang menggiring bahwa mereka yang menjalankan ajaran Islam sesuai tuntunan-Nya seolah dicap berpaham radikal. Belum lagi mereka yang memakai simbol-simbol agama, tak jarang dicap sebagai teroris dan tak sedikit langsung ‘didor’ walau statusnya masih tersangka. Miris!

Kalau seperti itu, salahkah mereka yang beranggapan bahwa Indonesia negeri Muslim mayoritas, tapi rasa minoritas?

Bukankah dalam kalam-Nya surah Fushshilat ayat 33 yang artinya, “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada (agama) Allah, mengerjakan amal salih dan berkata, ‘Sesungguhnya aku ini termasuk golongan orang-orang Muslim’”.

Lebih dari itu, sesungguhnya tujuan dakwah Islam adalah mengubah keadaan yang tidak islami menjadi islami supaya bisa mendekatkan diri kepada Allah swt. Karenanya, dakwah tidak hanya menyerukan amar makruf nahi mungkar, tetapi mesti dibarengi dengan usaha untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Dengan demikian, dalam menyampaikan kalam-Nya tidaklah perlu izin manusia. Karena sesungguhnya Allah tidak hanya menciptakan manusia, tetapi sekaligus memberikan pedoman hidup bagi manusia. Sebab yang lebih tahu mana yang terbaik untuk hambanya, tentu yang menciptakannya, yakni Allah swt. Wallahu a’lam bi ash-shawab. (rf/voa-islam.com)

*Penulis adalah guru Asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 09/01/2025 07:48

Memalak Rakyat dengan Pajak