Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.599 views

Menakar Rasa Tanggung Jawab Seorang Pemimpin

DI TENGAH musibah Karhutla (Kebakaran Hutan dan Lahan) yang menimpa sebagian wilayah Sumatra dan Kalimantan, Presiden Jokowi justru sibuk dan ceria ngevlog bersama cucunya, Jan Ethes di Istana Bogor (www.suara.com, Senin 23/9/2019). Sebagaimana yang dirilis oleh seorang jurnalis asing, Max Walden, Jokowi bersama cucunya melihat kuda, kambing dan rusa di pelataran Istana Bogor.

Ironis memang. Karhutla sudah memakan korban. Di antaranya lebih dari 27 ribu orang menderita ISPA di Palangkaraya dan Jambi. Bahkan ada yang meninggal dunia (www.detik.com, Rabu 18/09/2019). Di Riau sudah berkumpul di pos kesehatan, 75 orang terpapar kabut asap terdiri dari anak – anak, bayi,orang tua, ibu hamil dan menyusui serta lansia (www.kompas.com, 14/09/2019).

Pemimpin yang seharusnya lebih memperhatikan nasib rakyatnya, justru lagi asyik dan sibuk untuk bersenang – senang dalam kepetingannya.

Demikianlah di dalam sistem pemerintahan Demokrasi, rakyat hanya dibutuhkan ketika masa – masa mendekati pemilu. Pada saat kampanye, para calon pemimpin banyak mengumbar janji untuk mensejahterakan rakyatnya. Setelah itu, rakyat dibiarkan mengurus semua kepentingannya sendiri.

Lihat itu saat angka pengangguran masih relative tinggi, pemerintah membuka kran masuknya tenaga kerja asing dari China. Begitu pula di tengah ekonomi yang merosot dan utang yang menumpuk, pemerintah justru menaikkan premi BPJS dan sibuk dengan mainannya yakni pemindahan ibu kota. Betul – betul Pelayanan kepada masyarakat didasarkan pada asas ekonomi kapitalisme yakni dengan mengeluarkan biaya sekecil – kecilnya, guna bisa mendapatkan keuntungan yang sebesar – besarnya. 

Bahkan sampai ada quotes yang penulis pikir cukup bisa menggambarkan sikap abainya pemimpin terhadap rakyatnya. “ Dulu, pemimpin tidak bisa tidur karena memikirkan nasib rakyatnya. Namun sekarang ini, rakyat yang tidak bisa tidur karena memikirkan tingkah laku pemimpinnya”.

Berbeda halnya dengan konsep kepemimpinan dalam Islam. Kepemimpinan itu merupakan pelayanan dan pengurusan urusan rakyat. Rasulullah SAW menegaskan bahwa pemimpin suatu kaum adalah pelayan bagi mereka.

Disebut pelayan, karena seorang pemimpin itu layaknya seorang penggembala bagi gembalaannya. Kalau kita memperhatikan seorang penggembala kambing, tentunya ia akan menggiring kambingnya ke tempat yang penuh rumput setiap hari. Ia akan sabar menunggui kambing – kambingnya hingga kenyang makan rumput. Bahkan ia akan menjaga kambingnya agar tidak merusak tanaman budi daya milik orang lain. Kandang untuk kambing – kambingnya, selalu dijaga kebersihan dan kesehatannya. Ia menyadari bahwa kesehatan gembalaannya merupakan tanggung jawabnya.

Rasul SAW menyatakan:

والامام الذي راع وهو مسئول عن رعيته

“Seorang pemimpin itu adalah pengurus  dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas pengurusan urusan rakyatnya”.

Jadi pemimpin itu benar – benar mengurusi kepentingan rakyatnya dengan asas pelayanan. Ia sadar bahwa setiap kedholiman yang dilakukannya terhadap rakyat akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT.

Adalah Kholifah Umar bin Khatthab ra, hampir setiap malam beliau melakukan inspeksi terhadap keadaan rakyatnya. Beliau tidak mencukupkan diri hanya menerima laporan dari para pembantunya. Saat pembantunya menawarkan bantuan untuk mengangkat karung berisi bahan makanan bagi rakyatnya yang lapar, Umar ra mengeluarkan satu pernyataan bahwa apakah pembantunya sanggup memikul beban beliau nanti di hari kiamat. Sebuah pernyataan yang lahir dari kesadaran akan tanggung jawab seorang pemimpin.

Begitu pula teladan yang diberikan oleh Umar bin Abdul Aziz. Setiap kali beliau menerima tamu, maka akan ditanyakan kepentingannya. Jika kepentingannya adalah kepentingan pribadi, maka beliau memadamkan lampu di ruangannya karena lampu tersebut dibiayai dari kas negara.

Kholifah al Mutashim segera mengirimkan tentara dalam jumlah besar guna membela kehormatan seorang wanita muslimah yang dilecehkan di Amuriyyah. Sebagai balasannya, kota Amuriyyah ditaklukan. 

Demikianlah perbandingan rasa tanggung jawab seorang pemimpin di dalam sistem Demokrasi dengan sistem Islam. Pemimpin di dalam Demokrasi bisa berlaku selayaknya kanibal. Homo homini lupus, yang artinya manusia bisa menjadi pemangsa bagi manusia lainnya. Adapun pemimpin di dalam Islam, adalah betul – betul orang yang memenuhi tanggung jawabnya dengan baik.

Walhasil, tentunya dengan nalar yang sehat dan jenih, kita akan menuntut adanya seorang pemimpin yang empati dan bertanggung jawab terhadap rakyatnya. Karakter kepemimpinan yang demikian, hanya bisa dilahirkan dari sebuah tatanan kehidupan yang diterapkan Syariat Islam di dalamnya pada seluruh aspek kehidupan.*

Ainul Mizan

Guru tinggal di Malang, Jawa Timur

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X