Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
4.423 views

Kooptasi Media

Oleh: M Rizal Fadillah

Muncul gerakan matikan TV 14 Juli yang dikaitkan dengan rencana pidato kemenangan Jokowi sebagai Presiden menunjukkan adanya sikap penolakan pada Presiden Jokowi. Citra kemenangan yang tidak fair tidak mudah dihapus.

Sebagian, tentu jutaan, warganegara menganggap Prabowo tidak kalah melainkan dikalahkan. KPU, Bawaslu dan MK terkesan menjadi "hakim pemilu" yang tidak netral atau memihak. Wajar jika tidak mudah masyarakat atau rakyat tadi dapat menerima "kekalahan" ini. Rekonsiliasi, negosiasi, atau ikut koalisi tak mepengaruhi rakyat untuk mengubah pandangan dan keyakinannya itu. Jokowi bercitra buruk.

Akan tetapi yang kita persoalkan kini adalah gerakan "matikan TV" yang berarti penolakan untuk menonton TV. Media yang menjadi sasaran dari ketidakpercayaan. Media TV dinilai telah kehilangan fungsi "media" yang obyektif dan apa adanya. Apalagi saluran kepentingan rakyat. Telah memosisikan semata "corong penguasa" yang disebabkan faktor pemilikan TV oleh pengusaha yang memang menjadi "agen" dari kekuasaan tersebut.

Ini persoalan besar yang dihadapi bangsa Indonesia. Rembetannya bukan saja TV tapi media massa cetak juga mengalami hal yang sama. Rakyat akhirnya menikmati media sosial yang dari, oleh, dan untuk mereka sendiri meski sedikit harus bekerja keras "memfilter" input yang mungkin hoax.

Politik media yang mengabdi pada kekuasaan adalah khas pemerintahan otokrasi atau oligarkhi. Model sejarah ketatanegaraan Indonesia yang seperti ini adalah masa Demokrasi Terpimpin berlanjut di masa Orde Baru. Semua media oposan tak boleh hidup dan terjadi pemberangusan.

Sekarang memang tidak ada pemberangusan melainkan "memberangus sendiri" karena dikuasai atau dibeli oleh kelompok kepentingan yaitu para pemilik modal. Sudah bukan rahasia kolusi penguasa dengan pengusaha terjadi di saat ini. Rezim ini. Pemerintahan oligarkhi yang berkolusi dengan pengusaha media membentuk oligarkhi media. Kanal informasi satu arah yakni informasi partisan.

Rontok dan terkooptasinya media tak bisa dibiarkan, sebab akan memunculkan warga pemberang. Ketika gerakan "matikan TV" maka komentar muncul "Tak perlu dimatikan, TV sudah saya hancurkan kok" seolah merujuk pada tayangan orang orang saat menghancurkan TV karena jengkel pada siaran tentang pemerintah atau paslon tertentu saja. Media korporasi menjadi sarana pembodohan bukan pencerdasan. Membangun oligarkhi yang merusak.

Apa yang dikatakan Bernie Sanders mungkin ada benarnya "The corporate media ignores the rise of oligarchy. The rest of us shouldn't !". Kita mesti menolaknya.

*) Pemerhati Politik

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X