Rabu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 3 Juli 2019 23:33 wib
7.222 views
Kiat Merencanakan Pernikahan
BERITA perceraian Song Song Couple masih menjadi topik hangat di Korea Selatan maupun di negara kita hingga saat ini. Pasangan suami istri yang kerap menjadi relationship goal banyak orang ini telah menjadikan fansnya dan para k-popers bersedih. Pasangan yang matang dari aspek ekonomi, umur, dan kedewasaan ini tak mampu mempertahankan pernikahannya dengan alasan tak mampu lagi menyatukan perbedaan diantara mereka.
Perceraian pasangan mega bintang Korea ini menunjukkan bahwa ekonomi, umur, maupun kematangan atau kedewasaan bukanlan faktor utama yang akan membawa kebahagiaan dan ketenangan dalam kehidupan pernikahan.
Berikut ini beberapa kunci kesamaan visi dalam pernikahan yang harus direncanakan:
1. Bagi seorang muslimah pastikan dalam memilih suami adalah seorang muslim. Menikah akan membawa berbagai macam konsekuensi padanya, alangkah banyak masalah dan perbedaan yang akan timbul jika sang suami adalah seorang non muslim. Adapun bagi seorang muslim sebisa mungkin pilihlah calon istri dari seorang muslim juga meski sebenarnya boleh menikah dengan non muslim, karena agama dan akhlak seorang istri sangat berpengaruh pada pola asuh dan pola pendidikan anak-anak yang kelak dilahirkan.
2. Ketahui tujuan pernikahan dengan benar. Tujuan pernikahan dalam islam adalah untuk beribadah kepada Allah dalam rangka memenuhi sebagian agama kita. Dari tujuan kedua ini niscaya suami akan menjadi penyempurna agama bagi sang istri, demikian juga sebaliknya.
3. Pastikan standar dalam perbuatan baik dan buruk adalah sama, bukan perasaan apalagi akal. Standar perbuatan yang bernilai ibadah, mendatangkan kepuasan pada akal, menentramkan hati, dan membawa keberkahan dalam kehidupan rumah tangga adalah syariat Islam.
Jika ketiga faktor ini telah terpenuhi maka seseorang bisa merancang kemampuan anda untuk menerima status sebagai seorang istri beserta berbagai macam tugas yang melekat padanya. Bagi seorang istri dan pengatur rumah tangga dibutuhkan keahlian memasak berbagai makanan yang halal dan thayib untuk suami dan keluarga. Dibutuhkan juga keahlian akuntasi dan managemen keuangan untuk menata agar keuangan tidak defisit, keahlian dekorasi dan penataan ruangan, dan yang tak kalah penting adalah keahlian komunikasi.
Keahlian berikutnya yang harus dipersiapkan adalah keterampilan yang berhubungan dengan peran seorang ibu, karena diminta atau tidak diminta status ini akan melekat pada seorang wanita yang telah memasuki dunia pernikahan. Dimulai dari keterampilan mengatur komposisi makanan bergizi yg dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak, keterampilan mendidik anak sesuai denga fitrah usia mereka, mengenalkan pada Allah, hingga mendidik mereka menjadi anak-anak sholeh dan sholehan. Masih banyak lagi keahlian yang butuh dipersiapkan dan direncanakan untuk membangun keluarga yang harmonis dan bahagia.
Adapun untuk pihak laki-laki tentu harus mampu menyiapkan diri untuk bertanggung jawab pada calon istrinya, memastikan mereka bisa tetap sehat, cantik, dan mampu melaksanakan perannya sebagai isteri, ibu, sekaligus sebagai hamba Allah. Persiapan-persiapan ini bukan hanya soal usia, ekonomi, atau pendidikan. Akan tetapi berkaitan dengan cara pandang tentang kehidupan pernikahan dan kesiapan memasukinya.*
Anita Sutrisnawati
Ibu Rumah Tangga
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!