Usep Mohamad Ishaq: Harus Ada Muslim yang Paham FilsafatSabtu, 18 Jan 2025 22:09 |
|
ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di GazaSabtu, 18 Jan 2025 09:04 |
|
D A M A IKamis, 16 Jan 2025 07:56 |
Oleh: Athian Ali M. Da'i
Bak petir pada siang bolong dengan munculnya rekomendasi, agar istilah Kafir tidak lagi dipergunakan terhadap non-muslim, begitu cepat menjadi polemik di masyarakat. Pasalnya, ada apa di balik rekomendasi tersebut?
Dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara di negeri yang terkenal sangat toleran ini, istilah kafir selama ini tidak pernah menimbulkan keresahan.
Setiap orang yang beragama di negeri ini sama-sama memahami, jika dalam Agama hanya ada dua istilah "mu'min" bagi yang meyakini kebenaran ajaran Agama, dan "Kafir" bagi yang menolaknya.
Setiap muslim pasti tidak akan pernah menolak dan atau keberatan, jika orang di luar Islam menyebut mereka juga Kafir. Pertanyaan yang segera akan muncul adalah, siapa sesungguhnya yang sangat digelisahkan oleh predikat "Kafir?"
Dalam literatur Arab dikenal istilah "Mafhum mukholafah", yaitu ketika yang dimaksud dari suatu ungkapan, bukanlah yang tersurat, tapi yang tersirat di balik ungkapan tersebut.
Tidak mustahil, jika yang gelisah hanyalah mereka yang selama ini acapkali memperoleh predikat kafir padahal mereka berbaju muslim. Mereka jelas tidak mungkin disebut non-muslim karena baju yang mereka kenakan selama ini bermerk Islam. Terlebih dengan embel-embel cendekiawan muslim, bahkan kiai membuat mereka semakin aman dari sebutan non-muslim.
Setiap mu'min tentu saja meyakini, jika hanya Alloh SWT sajalah yang berhak menetapkan apakah seseorang itu mu'min atau kafir.
Para Ulama, bahkan Rasululloh SAW hanya sebatas menyampaikan kepada siapa predikat tersebut harus dan boleh disematkan.
Kaum SEPILIS (Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisasi) sangat mungkin menjadi pihak yang paling gerah oleh predikat kafir. Mereka secara dzahar (terang-terangan) menolak sebagian syariat Alloh SWT yang tidak cocok dengan hawa nafsu mereka. Berkeyakinan dan berupaya agar Agama harus senantiasa dipisahkan jauh dari kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Prinsip dan keyakinan yang pada tahun 2005 telah difatwakan MUI sebagai faham yang sesat dan menyesatkan.
Setiap mu'min tentunya sangat mafhum, bahwa setelah risalah Islam hadir, maka Alloh SWT hanya menetapkan dua jenis manusia: "Mu'min" atau "Kafir".
Tidak dikenal dalam teologi Islam istilah "Agak mu'min" atau "Sedikit agak kafir".
Boleh jadi ini sebenarnya yang menjadi sumber kegelisahan. Keberadaan mereka yang aman dari sebutan non-muslim, tapi sangat tidak aman dari predikat kafir!
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com
Usep Mohamad Ishaq: Harus Ada Muslim yang Paham FilsafatSabtu, 18 Jan 2025 22:09 |
|
ARI BP Rayakan Gencatan Senjata di GazaSabtu, 18 Jan 2025 09:04 |
|
D A M A IKamis, 16 Jan 2025 07:56 |