Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.286 views

Nasihat Terbuka untuk Ma'ruf Amin

Oleh: Athian Ali M. Da'i.

Sejak "memaksakan diri" (seperti dinyatakan Mahfud MD) untuk dicalonkan sebagai cawapres, terlebih setelah munculnya berbagai pernyataan kontroversial, belum pernah saya menjumpai Tokoh Masyarakat, Ulama, Cendekiawan dan juga Ummat pada umumnya, kecuali rasa kekecewaan dan penyesalan mereka terhadap berbagai sikap dan pernyataan Ma'ruf Amin. Sosok yang dulu sempat menjadi panutan dan harapan ummat.

Saya pribadi yang sedikit banyak mengenal bahkan pernah beberapa kali bersentuhan dalam menangani berbagai upaya menyelamatkan akidah ummat, sangat terkejut melihat perubahan yang bersangkutan akhir-akhir ini.

Terpanggil oleh harus bisa membuktikan rasa cinta kepada sesama mukmin seperti mencintai diri sendiri (Al Hadist) juga demi terhindar diri dari ancaman "lafii khusrin", maka saya laksanakan kewajiban "tawaa shau bil haq" kepada saudara Ma'ruf Amin terkait beberapa dari sekian banyak sikap dan pernyataannya yang mudah-mudahan hanya lahir dari kekhilafan akibat terlalu semangatnya mengejar mimpi jadi wapres.

Saudara Ma'ruf Amin...

Beberapa sikap dan pernyataan "aneh" saudara yang karenanya saya merasa wajib untuk mengingatkan saudara, di antaranya :

PERTAMA: Saya sangat terkejut membaca pernyataan saudara ketika dimintai tanggapan terhadap hasil Ijtima Ulama II, yang secara resmi menyatakan dukungan sepenuhnya kepada pasangan bakal Capres-cawapres Prabowo-Sandi, dimana saudara menyatakan "Ya saya kira enggak ada masalah" karena para Ulama yang mendukung Jokowi-Ma'ruf adalah orang-orang yang memiliki keilmuan tentang Islam" Ulamanya benar-benar Ulama, Kiyai dan itu mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin, jadi enggak ada masalah " (REPUBLIKA, Senin 17 September 2018, hal.3 kol.2)

"Mafhum mukholafah" atau - pengertian yang terkandung di balik pernyataan saudara tersebut, bahwa para Ulama, Kiyai yang tergabung dalam Ijtima Ulama, bukanlah Ulama dan kiyai yang sesungguhnya.

Hinaan terhadap para Ulama seperti ini tentu saja tidak layak dinyatakan oleh seorang Ulama. Saya yakin, hinaan sekeji itu tidak akan pernah saudara lakukan jika saja saudara tidak dalam posisi seperti sekarang sebagai cawapres, karena sebagian dari para Ulama yang saudara rendahkan tersebut adalah mereka yang sebelumnya sangat setia berjuang bersama saudara di MUI.

Jika hinaan tersebut dimaksudkan untuk agar ummat tidak memilih Capres-cawapres saingan saudara dan tetap memilih saudara, maka sikap tersebut menurut hemat saya malah justru yang akan menyebabkan sebagian ummat yang dulu mengagumi dan mendukung penuh akan berbalik seratus delapan puluh derajat!

Di lapangan, saya menyaksikan sendiri, betapa banyaknya ummat yang sudah meninggalkan bahkan mencemooh saudara. Semua itu disebabkan karena mereka melihat saudara semakin kehilangan "jati diri" sebagai Ulama yang pernah melekat dengan diri saudara sebelumnya.

KEDUA: Dengan sangat fasih dan terkesan tanpa beban sedikit pun, saudara kini mengucapkan selamat natal. Sesuatu yang boleh jadi seumur hidup belum pernah saudara ucapkan. Bahkan saudara dulu pernah mengarahkan ummat untuk tidak pernah mengucapkan kalimat tersebut.

Sebagai orang yang sekian lama berada di MUI bahkan sempat menjadi Ketua Umum MUI, tentunya saudara sangat mafhum konsekuensi syariat Alloh SWT dari ucapan tersebut. Bisa terancam akidah, jika diucapkan dengan penuh keyakinan bahwa mereka selamat dengan memperingati kelahiran Isa al Masih sebagai anak Tuhan.

Haram, jika diucapkan tanpa keyakinan mereka selamat dengan keyakinan seperti itu. Boleh, jika terpaksa karena mengancam nyawa, bukan hanya sekedar mengancam jabatan,apalagi mengancam jabatan yang baru menjadi harapan atau bahkan hanya sebatas impian.

KETIGA: Pengadilan telah menetapkan Ahok bersalah karena terbukti menghina Al Maidah 51. Saudara saat itu bahkan sempat menjadi sosok sentral yang menggerakkan para ulama dan ummat agar ber "jihad" untuk mempidanakan Ahok. Saudara sendiri begitu bersemangat merealisasikan "Jihad" yang saudara kumandangkan, di antaranya dengan hadir sebagai saksi ahli yang memberatkan.

Kini, "naudzubillah" saudara malah dengan menampakkan wajah penuh penyesalan, meminta maaf kepada Ahok dan menyatakan kekecewaan dan penyesalan saudara telah menjadi salah seorang saksi Ahli yang memberatkan Ahok sehingga yang bersangkutan masuk penjara.

Artinya, saudara ingin menyatakan Ahok atau siapa pun tidak layak dihukum karena menghina ayat suci Al Qur'an? Benarkah pernyataan ini keluar dari hati sanubari saudara? Jika benar, tidak takutkah akidah saudara terancam di mata Alloh SWT?

Sejauh inikah syahwat kekuasaan telah mengantarkan keimanan meluncur dari standar keimanan yang paling mendasar, kewajiban mencintai Alloh dan Rasulnya, mengalahkan cinta kepada dunia dan segala isinya (Al Baqarah 165, At Taubah 24) menjadi sebaliknya?

KEEMPAT: Terkait dengan dukungan terhadap Capres-cawapres, saudara di antaranya menyatakan, Saya kira semua orang boleh (mendukung Capres-cawapres tertentu) itu (pilihan) masing-masing kan; "Jadi, kita masing-masing saja ya, lakum dinukum wa liya din, bagimu agamamu, bagi kami agama kami, lakum capresukum, walana capresuna, bagimu capresmu, bagi kami capres kami" Pernyataan yang saudara ungkapkan di kediaman saudara di Jl.Situbondo 12 Menteng, Senin 5 November 2018, membuat saya semula kurang percaya jika itu keluar dari mulut saudara.

Bagaimana mungkin seorang Ma'ruf Amin membuat qiyas - analogi - sesat seperti ini, dengan menganalogikan pemilihan Capres-cawapres seperti memilih Agama? Saudara harusnya mafhum, jika seruan dalam surah Al Kafirun itu tertuju kepada orang-orang kafir, bahwasanya jika mereka tetap memilih kafir, maka Alloh SWT memerintahkan Rasul-Nya untuk menyatakan "Lakum dinukum wa liya din" lalu apakah dengan analogi ngawur tersebut saudara ingin menyatakan yang memilih Jokowi-Ma'ruf adalah orang-orang yang beriman, sementara yang memilih Capres-cawapres Prabowo Sandi adalah orang-orang kafir? Atau sebaliknya? Ya Alloh..apa sebenarnya yang terjadi dengan diri saudara?

KELIMA: Menjadi cawapres adalah pilihan saudara yang harus dihormati oleh semua pihak. Namun pilihan yang konon sangat "memaksakan diri" itu seharusnya tidak mengubah sedikit pun kepribadian saudara sebagai muslim apalagi sebagai Ulama.

Setiap mu'min pasti bercita-cita ingin bisa mengakhiri hidup kelak dalam husnul khotimah. Saya dan insya Alloh ummat berharap mudah-mudahan saudara kelak husnul khotimah.

Karenanya sebagai saudara seiman yang mencintai saudaranya semata-mata karena Alloh SWT, izinkan saya menyampaikan nasihat saya yang mungkin terakhir:

Bertaubatlah, lalu berusahalah meraih harapan menjadi wapres (yang boleh jadi hanya sebuah mimpi) dengan tetap istiqomah di jalan Alloh SWT. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X