Sabtu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 1 Desember 2018 10:17 wib
4.078 views
Islam Bukan Ajaran Radikal, Islam adalah Rahmad Bagi Seluruh Alam
Oleh: Ummu Yahya
Isu radikalisme kembali menguat setelah ada informasi dari Badan Intelejen Negara (BIN) terkait ada 41 masjid di lingkungan pemerintahan wilayah Jakarta. Bahkan dari jumlah masjid yang terpapar, 17 di antaranya masuk kategori tinggi terpapar paham radikal. Menurut Juru Bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto, kategorisiasi tersebut berdasarkan konten yang dipaparkan penceramah.
“Jadi konten ceramahnya yang kita utamakan, kalau masjid nya gak ada yang radikal,” kata Wawan dalam konferensi pers di Restauran Sate Pancoran, Jalan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (20/11).
Isu islam sebagai ajaran yang radikal, kembali menguat akhir-akhir ini. Hal ini dikarenakan, umat islam saat ini sudah mulai bangun dari tidur panjangnya. Umat islam mulai sadar dengan ajaran agamanya. Aroma kebangkitan mulai merasuki tubuh umat islam saat ini.
Kini, musuh-musuh islam memang sedang kalap dan sangat bernafsu untuk menghancurkan islam dan ajarannya. Tetapi ibarat meludah ke matahari, semburan ludahnya justru mengenai wajah mereka sendiri. Umat islam itu unik, semakin ditekan justru semakin kuat dia melawan. Itulah yang jelas terlihat ketika diawali dengan kasus Ahok sampai pembakaran bendera tauhid. Mereka bermaksud ingin melecehkan ajaran islam dan simbol-simbol islam, tetapi apa yang mereka lakukan justru semakin memperkuat ukhuwah dan pemahaman umat akan ajaran agamanya. Bukannya semakin melemah, umat islam justru semakin memperlihatkan kekuatannya.
Hal inilah yang membuat musuh-musuh islam kalap seperti orang gila yang sudah tidak bisa berfikir dengan logika dan akal sehat. Segala cara dipergunakan untuk menghentikan laju kebangkitan islam yang membahayakan mereka. Maka setelah isu terorisme gagal dipasarkan, giliran isu radikal yang ditawarkan.
Masjid-masjid dimata-matai, isi-isi ceramah mulai dipantau. Khutbah jumat mulai disetir supaya tidak berbau politik. Jika materi ceramah atau khutbah jumat, berisi tentang pemahaman islam kaffah, berisi tentang ajakan penerapan islam dalam segenap kehidupan, berisi tentang solusi atas segala persoalan hanyalah islam, maka dengan tegas akan dinyatakan masjid itu termasuk masjid radikal kelas tinggi. Apakah memang demikian??
Sungguh apa yang mereka tuduhkan kepada islam, sangatlah keji dan sangat tendensius. Kenapa jari mereka hanya tertuju kepada islam ketika berbicara radikal? Kenapa pandangan mata mereka hanya mengarah kepada islam, ketika menyebut kata radikal? Bukankah selain islam, banyak keradikalan yang dilakukan oleh kelompok lain? Gerakan papua merdeka, kenapa tidak disebut sebagai kelompok radikal?
Islam adalah agama yang mulia yang diturunkan untuk menjadi rahmatan lil 'alamin. Rahmad bagi seluruh alam, bukan hanya manusia, tetapi juga alam semesta. Tetapi islam bisa menjadi rahmad jika diterapkan didalam seluruh aspek kehidupan, bukan hanya aqidah dan ibadah semata. Adalah islam, dengan segala syariatnya akan menjaga darah orang-orang kafir dzimmi sama seperti penjagaannya kepada kaum muslimin. Islam juga akan menjamin seluruh kebutuhan mendasar bagi rakyatnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan dengan pelayanan yang gratis.
Bahkan kesejahteraan hidup bagi rakyat, standartnya adalah per kepala atau per individu, bukan seperti saat ini. Islam tidak akan membebankan kesehatan ditanggung warganya sendiri, islam tidak akan membiarkan pendidikan hanya dinikmati golongan masyarakat tertentu saja. Begitu juga islam dengan segala syariatnya tidak akan membiarkan seorang wanita untuk ikut membanting tulang membantu suami dalam rangka memenuhi kebutuhan keluarganya. Maka islam yang seperti ini, layak kah disebut dengan radikal?
Pemberian label radikal kepada islam bertujuan agar umat islam tidak lagi terikat dengan ajaran agamanya. Upaya radikalisasi islam semata-mata untuk membuat framing negatif terhadap ajaran islam. Sesungguhnya mereka, musuh-musuh islam sangat sadar bahwa jika umat islam terikat dengan ajaran islam, maka itu adalah lonceng kematian bagi ideologi mereka.
Hal ini sudah pernah terbukti pada masa dahulu, kegemilangan perdaban islam yang mulia mampu menerangi dunia sampai 13 abad lamanya. Dan sesuai janji Allah SWT dan khabar dari Rosulullah SAW akan terjadi kembali di masa datang. Aamiin. Wallahua'lam bishshowab. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!