Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.242 views

Fixed, Kompas Sudah Jadi Cebong

Oleh Buni Yani

Pasca keluarnya putusan MA bahwa kasasi saya ditolak, Kompas menggoreng isu melalui judul yang provokatif dan insinuatif. Saya menduga Kompas dan wartawan dari media lainnya bertanya ke salah satu petinggi Partai Gerindra apakah saya masih menjadi anggota BPN atau sudah diberhentikan.

Dari jawaban sumber atas pertanyaan itu Kompas membuat berita berjudul "Kasasi Ditolak MA, Buni Yani Harus Keluar dari BPN Prabowo-Sandiaga" (Kompas online, 29/11/2018). Saya langsung menelepon sumber berita dari Partai Gerindra untuk melakukan verifikasi apakah betul dia mengatakan begitu.

Si sumber mengatakan bila keputusan sudah inkracht (berkekuatan hukum tetap), maka anggota BPN yang terbukti bersalah harus mengundurkan diri. Lengkapnya, Kompas mengutip sumber yaitu Pak Ahmad Riza Patria sebagai berikut, "Posisinya di BPN kan kita sudah ada aturan. Kalau yang bersangkutan sudah inkrach [sich], tentu harus keluar. Dia akan memahami, akan mundur sendiri."

Ada kata "kalau" dalam kalimat sumber berita. Ya, "kalau" keputusan hukum inkracht (bukan inkrach seperti ditulis Kompas). Tetapi oleh Kompas kalimat pengandaian (conditional sentence) dengan kata "kalau" (if) ini dipelintir menjadi kepastian (certainty) yang dituangkan dalam judul "Kasasi Ditolak MA, Buni Yani Harus Keluar dari BPN Prabowo-Sandiaga".

Entah Kompas sudah paham bagaimana cara menulis berita yang baik atau sengaja membodohkan diri untuk menunjukkan diri bagian dari IQ 200 sekolam.

Yang jelas, judul berita seperti ini langsung dilahap para buzzer dan cebong di medsos tanpa melihat tubuh berita.

Saya menduga Kompas dan para buzzer sedang berusaha mempengaruhi opini publik agar saya cepat diberhentikan. Tetapi BPN menganggap saya tidak bersalah jadi tidak perlu diberhentikan atau mengundurkan diri.

Seperti pengalaman saya jadi tersangka dan terdakwa yang dikriminalisasi dalam kasus video Ahok, bila BPN memberhentikan saya, maka para buzzer akan bersorak-sorai dan mengatakan "lihat sekarang Buni Yani dilepeh, ditinggalkan begitu saja." Habis manis sepah dibuang.

Begitulah jahatnya buzzer selama ini. Kalau tadinya hanya menjelek-jelekkan pribadi saya, tetapi bila terjadi pemberhentian maka BPN juga kena imbas menjadi pihak yang buruk. BPN akan diframing menjadi pihak yang tidak bisa balas budi. Sudah capek-capek dibantu tetapi kemudian meninggalkan bahkan memecat anggotanya.

Karena misi adu-domba berhasil maka cebong akan semakin histeris kegirangan.

Begitulah skenario yang akan dimainkan para cebong dan buzzer. Yang menjadi pertanyaan super serius, mengapa Kompas memposisikan diri dalam barisan para cebong melalui pembodohan (dumbing down) judul berita yang bertentangan dengan isi wawancara yang tertuang dalam tubuh berita?

Dengan rekam jejak sejak Pilkada DKI, saya tak punya kesimpulan lain selain menganggap Kompas sudah fixed jadi cebong.

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Sabtu, 28/12/2024 21:14

Generasi Sadis Bikin Miris