Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Oktober 2018 09:01 wib
4.069 views
Sisi Kelam Tasikmalaya Oktober Festival 2018
Oleh:
Markaz Miftahil Islami, Aktivis Pencinta Lingkungan Tasikmalaya
TASIKMALAYA Oktober Festival ( TOF) sebagai ajang tahunan sekaligus salah satu destinasi wisata di Kota Tasikmalaya yang telah dikenal oleh negara luar kembali akan digelar mulai hari Sabtu sampai Selasa, 13 - 16 Oktober 2018.
Perhelatan ini dilaksanakan setiap memperingati hari jadi Kota Tasikmalaya. Seperti tahun sebelumnya, acara ini memperkenalkan industri kreatif sebagai ciri khas daerah yang selalu digembor-gemborkan oleh Kementerian Pariwisata RI.
Kegiatan budaya terbesar di Kota Tasikmalaya ini diawali dengan sebuah pameran kreatif, suguhan berbagai macam jenis kuliner etnik, khas dan tentunya akan menarik para pecinta kuliner Indonesia dan luar negeri.
Selain itu, festival ini juga diisi fashion show busana muslim asal Tasikmalaya yang sudah dikenal di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, juga dimeriahkan oleh Pameran Tasikmalaya Kreatif, kuliner Tasikmalaya, Tasikmalaya muslim fashion show, gelar budaya, seminar potensi unggulan Kota Tasikmalaya, dan karnaval budaya.
Even ini sebagai branding Kota Tasikmalaya ke luar negeri dan menjadi kebanggaan masyarakat Tasikmalaya dan Jawa Barat. Tahun ini negara maju Jepang tertarik dan mengirimkan langsung delegasinya ke Kota Tasikmalaya.
Acara TOF 2018 dilaksanakan di Taman Kota Tasikmalaya dan beberapa ruas jalan protokol. Acara ini dipusatkan di Jalan KH Zainal Mustofa dan Jalan Otto Iskandardinata.
Kedua jalan itu saling berhubungan sehingga acara ini akan cocok dijadikan ajang jalan-jalan. Namun sangat disayangkan, ada sisi yang terlupakan oleh masyarakat mengenai kebersihan dan lingkungan yang nyaman.
Sampah di Mana-mana
Lingkungan yang nyaman, rapi, dan bersih serta bebas dari sampah merupakan dambaan setiap orang. Seperti yang kita ketahui, sampah adalah masalah lingkungan yang dari dulu sampai sekarang masih menjadi trending topic di berbagai kalangan. Terutama sampah berbahan plastik yang membutuhkan waktu sangat lama untuk bisa terurai dan berpotensi besar menyebabkan pencemaran.
Islam diturunkan sebagai agama rahmatan lil ‘alamin, artinya Islam merupakan agama yang membawa rahmat bagi manusia dan juga kepada seluruh alam semesta. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S. Al Anbiya ayat 107. Selain itu dalam Q.S Al Qashas ayat 77, Allah SWT melarang kita berbuat kerusakan di muka bumi. Berdasarkan dari kedua ayat itulah, manusia memiliki kewajiban untuk menjaga lingkungan.
Menjaga lingkungan bukan hanya sekedar membuat lingkungan terasa nyaman, namun itu juga bagian dari menjalankan perintah Allah SWT. Bagi yang melakukannya maka akan mendapat pahala, namun bagi yang tidak mengindahkan perintahNya maka murka Allah SWT akan di dapat apalagi Allah SWT telah melarang hambaNya untuk membuat kerusakan di muka bumi.
Pengertian sampah menurut rumusan beberapa ahli yaitu Kamus istilah lingkungan, 1994 mengatakan bahwa " Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai dan tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berlebihan atau ditolak atau buangan". Menurut istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996 "Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." dan menurut Radyastuti W. prof, Ir, 1996 "sampah adalah suatu bahan yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula".
Membuang sampah sembarangan adalah suatu hal kecil yang kita lakukan dalam sehari hari dan suatu hal yang kecil yang kita lakukan dimana saja. Kemana pun kita pergi, kita selalu melihat tulisan "Buanglah sampah pada tempatnya" pada umumnya kita melihat tulisan ini di tempat tempat publik seperti terminal, sekolah, tempat kerja, mall, dan tempat tempat lainnya namun kita sebagai manusia belum mengaplikasikan peraturan tersebut dan jika dilihat dalam negara kita, negara Indonesia, lebih dari setengah populasi negara kita membuang sampah sembarangan.
Namun menurut saya, membuang sampah sembarangan adalah suatu hal yang wajar di Indonesia tetapi hal kecil ini akan berdampak sangat besar juga sangat bahaya bagi lingkungan kita dan jika, kita sebagai penduduk indonesia terus mengaplikasikan pembuangan sampah sembarangan maka banyak faktor faktor yang akan terjadi seperti kebanjiran, pemanasan bumi, dan penyakit penyakit yang berdampak pada binatang, manusia, dan tumbuh-tumbuhan.
Karena syariat Islam itu mengajak umat untuk berlaku bersih dan dalam hadits dikatakan:
الإيمان بضع وسبعون شعبة، فأعلاها قول لا إله إلا الله، وأدناها إماطة الأذى عن الطريق
“Iman itu 70 dan sekian cabang, yang paling tinggi adalah kalimat Laa Ilaaha Illallah, yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalanan” (Muttafaqun ‘alaih)
إن الله طيب يحب الطيب، نظيف يحب النظافة، كريم يحب الكرم، جواد يحب الجود، فنظفوا أفنيتكم وساحاتكم ولا تشبهوا باليهود
“Sesungguhnya Allah itu baik dan menyukai yang baik, Allah itu bersih dan mencintai kebersihan, Allah itu Maha Pemberi dan mencintai sifat suka memberi, Allah itu Maha Pemurah dan menyukai kedermawanan. Maka bersihkanlah halaman rumahmu dan terasmu, janganlah meniru orang Yahudi.”
Jadi, apakah An Nadhzaafatu min al Iman itu hanya slogan saja?
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!