Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
5.103 views

[Story Hamka-5] Cara Hamka Memberi Maaf

Oleh: Roni Tabroni*

Dunia sastra tanah air telah mencatat peristiwa memilukan. Pramoedya Ananta Toer pernah menyerang Hamka sesama satrawan karena karya-karyanya terutama buku “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”.

Sayangnya, kritik Pram tidak hanya ditujukan pada pemikiran dan karyanya, tetapi juga terhadap pribadi Hamka. Namun Hamka tidak pernah melakukan perlawan, apalagi menyerang balik.

Bagi Hamka, polemik tentang karya sastra yang dibuatnya harusnya diselesaikan lewat dewan sastra, karena dianggap lebih kompeten untuk melakukan penilaian secara objektif. Sedangkan untuk serangan-serangan Pram yang bersifat pribadi dan dimuat dua media yaitu Harian Rakyat dan Harian Bintang Timur pada tahun 1963 tidak pernah ditanggapinya.

Kedua koran tersebut konon menyerang Hamka berbulan-bulan lamanya, tanpa melakukan tabayyun. Pun tidak ada ruang bagi Hamka untuk melakukan klarifikasi di media yang berafiliasi kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) itu.

Anak Hamka yaitu Irfan Hamka dalam memoar buku “Ayah” menjelaskan, efek hujatan itu tidak hanya pada ayahnya, tetapi juga pada kelurga termasuk dirinya. Sebagai putra Hamka, Irfan mengaku sering disindir guru sastra di sekolahnya. Menurut Irfan, guru sastra yang dekat dengan Lekra itu selalu menanyakan Hamka dengan nada sinis.

Irfan merasa tertekan dan tidak nyaman dengan perlakuan gurunya tersebut. Bahkan selain guru sastra, perlakuan yang sama juga datang dari guru Civic ketika sekolah SMA.

Tetapi, dimata keluarga, Hamka seolah tidak terganggu dengan serangan-serangan dari pihak lain. Hamka selalu beraktivitas seperti biasa, menulis dan terus berdakwah.

Namun, seiring tahun berlalu, Tuhan membuka mata manusia. Di saat Pram akan menikahkan anak pertamanya yang perempuan Astuti, Irfan baru tahu bagaimana lanjutan ceritera kedua tokoh sastra tanah air ini.

Astuti pada suatu waktu datang menemui Hamka dan memperkenalkan diri sebagai putra seorang sastrawan besar Pramoedya Ananta Toer. Awalnya Hamka kaget, tetapi mengabulkan keinginan Astuti yang saat itu datang membawa calon suaminya yang orang Tionghoa untuk masuk Islam dan belajar agama. Kedatangannya itu aku Astuti karena disuruh oleh ayahnya.

Hamka membaca apa yang dilakukan Pram sebagai bentuk permohonan maaf atas apa yang dilakukannya beberapa waktu ke belakang. Sebagai bentuk pemberian maaf, Hamka pun tidak melakukannya secara verbal tetapi dengan mengabulkan keinginan Pram.

Hamka memang seperti yang diduga Pram. Hamka akan mengislamkan dan mengajari agama kepada calon mantunya Pram. Sedangkan Pram, walaupun berbeda pandangan dalam hal sastra, mengaku dalam hal agama lebih percaya terhadap Hamka.

Begitulah cara orang-orang besar mengajari kita. Boleh berdebat secara pemikiran dan karya, tetapi sikap sebagai orang beragama dan sebangsa tetap dijaga.

Hamka tidak pernah meminta Pram untuk datang meminta maaf secara langsung. Semuanya mengalir begitu saja. Walaupun serangan dilakukan kepada pribadi, Hamka tidak menuntut secara berhadap-hadapan.

Ketika serangan itu bahkan dilakukan di media massa dalam waktu yang cukup lama, Hamka juga tidak menuntut Pram untuk meminta maaf secara terbuka di media yang sama, apalagi sampai berbulan-bulan.

Dengan mempercayakan anaknya belajar agama kepadanya, bagi Hamka itu sudah lebih dari cukup untuk meminta maaf. Jika saja Hamka tidak memaafkan Pram, mana bisa Hamka mengabulkan permintaannya itu.

Kebesaran jiwa Hamka tidak pernah (sejauh ini) ditemukan secara verbal maupun tekstual. Namun perilakunya telah mengajarkan lautan hikmah bagi generasi bangsa ini. Tanpa harus menyerang balik, tanpa harus menuntut permohonan maaf, tanpa hrus dipublikasikan ketika dirinya berbuat baik kepada orang yang pernah menyakiti diri dan keluarganya, Hamka adalah simbol dari keteladanan.

Dan Hamka telah mengajari kita lewat prinsip dan perilakunya, bagaimana cara memberi maaf kepada orang lain tanpa mempermalukan orang yang diberi maaf. [syahid/voa-islam.com]

*) Penulis adalah Dosen Prodi Ilmu Komunikasi USB YPKP, UIN SGD Bandung dan Pengurus MPI PP Muhammadiyah

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X