Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.159 views

Menjaga Keluarga dari Ancaman Liberalisasi, Mungkinkah?

Oleh : Widy Tsabitah*

Ada yang terlewat di bulan sebelumnya, Harganas. Hari Keluarga Nasional, yang selalu diperingati setiap 29 Juni. Dan tahun ini mengangkat tema : Cinta Keluarga, Cinta Terencana. Hal ini dicanangkan mengingat akan pentingnya mencintai dalam keluarga dan pentingnya perencanaan dalam membangun keluarga (Tribunnews.com). Adalah masih persoalan Ketahanan Keluarga yang sampai saat ini menjadi cikal bakal munculnya banyak ”penyakit” dalam masyarakat bahkan negara.

Banyaknya kasus kekerasan dan kejahatan pada anak oleh keluarganya, serasa menjauhkan kita dari slogan manis yang hadir di setiap Harganas. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, dalam kurun waktu Januari hingga Maret 2018 setidaknya sebanyak 23 kasus anak mengalami kekerasan. Dari 23 kasus itu, 16 anak di antaranya meninggal di tangan orang tuanya. Dan ibu menempati pelaku kekerasan tertinggi sebanyak 44 persen, ayah 18 persen, ibu dan ayah tiri sebanyak 22 persen, pengasuh 8 persen, dan pengasuh pengganti seperti tante dan ayah tiri sebanyak 8 persen (Republika, 26/03/2018).

Demikian juga angka perceraian yang semakin hari makin meningkat saja angkanya. Indonesia menempati ranking teratas dengan jumlah perceraian tertinggi di dunia. Tercatat ada sekitar 40 kasus perceraian yang terjadi di setiap jamnya. Dari data tersebut juga didapat bahwa ada sejumlah 70,5 % adalah gugat cerai (Khulu’), dan cerai talaq hanya sekitar 29,5 % kasus. Makin bertambahnya angka perceraian ini tentu membawa dampak besar bagi masa depan bangsa. Dan faktor keluarga merupakan faktor utama yang berkontribusi terhadap makin banyaknya generasi yang terjerumus dalam kenakalan remaja, narkoba, pergaulan bebas bahkan LGBT.

Memang tidak mudah menjaga keluarga di tengah masyarakat yang dikenal lebih ganyeng dengan sistem hidupnya yang sekuler dan liberal/bebas. Apapun bisa dilakukan atas nama Hak Azasi Manusia, hak kebebasan berpendapat dan berekspresi tanpa dibatasi dengan aturan yang jelas dan tegas.

Hal inilah menunjukkan bahwa Negara memiliki peran penting dalam mewujudkan keadaan yang kondusif bagi sebuah keluarga mencapai impiannya. Tidak cukup hanya dengan mengandalkan hubungan harmonis antar suami dan istri, kemapanan ekonomi, tahu pemanfaatan teknologi dan media untuk mewujudkan keluarga yang kuat, lahirnya generasi yang berkualitas, sehingga negara kuat dan bermartabat.

Negara sangat punya andil dalam menyediakn “habitat” yang kondusif supaya para keluarga bisa dengan “aman” mengakses media untuk ketahanan keluarganya. Memang, jika diperhatikan hancurnya keluarga secara internal tidak luput dari sebab banyak ditinggalkannya nilai-nilai islam dalam keluarga. Terkikisnya pemahaman tentang menjaga kewajiban dan hak antar anggota keluarga, dan tiadanya kesadaran untuk menyelesaikan segala persoalannya sesuai dengan tuntunan syari’at.

Juga, dikarenakan adanya aspek eksternal, yakni Sistem hidup yang cenderung meliberalisasi keluarga. Liberalisasi inilah yang membuat keluarga kehilangan pegangan agama dalam menerapakan hak dan kewajibannya dalam keluarga. Dengan dalih adanya hak perempuan, mereka banyak meninggalkan rumah untuk mencari kemandirian ekonomi demi memenuhi kebutuhan keluarga yang semakin tinggi standartnya, sehingga peran utama seorang Ibu jadi terabaikan.

Perusakan peran ini terjadi secara simultan seperti sekarang. Perempuan sebagai pencari nafkah, pengasuhan terhadap anak bisa dilakukan siapa saja tanpa memperhatikan sistem hadhonah dalam islam, pendidikan semua diserahkan pada lembaga/sekolah, kepemimpinan keluarga tidak boleh ada dominasi suami, dan sebagainya.  Dan itu semua harus ditanggalkan, lalu memunculkan peran negara sebagai pilar utama dalam Ketahanan Keluarga.

Ketahanan keluarga yang jadi impian itu hanya akan terwujud jika semua pihak baik individu, keluarga dan negara kembali mengikatkan dirinya pada Syariat Islam secara paripurna di setiap aspek kehidupannya. Karena hanya Islamlah yang memiliki problem solving tuntas bagi seluruh persoalan hidup umat manusia di dunia, karena berasal dari Sang Pencipta yang paling tahu kebutuhan ciptaanNya. (rf/voa-islam.com)

*Pegiat Literasi, Sidoarjo

Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Rabu, 25 Dec 2024 20:55


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X