Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.606 views

Mengenang Dai Mantan Rocker, Ustadz Harie Moekti (3)

Oleh : Najmah Muthmainnah
 
Ajal tak menunggu nanti. Tua tak menjadi syarat kematian. Pun usia muda tak menghalangi dari kematian. Sakit tak mempercepat kematian. Sehat pun bukan jaminan tak akan mati.
 
Hidup dan mati adalah dua hal yang saling bersisian. Ibarat dua sisi mata uang. Kematian adalah konsekuensi dari kehidupan. Jika tak siap mati maka jangan hidup. Seumpama naik kendaraan, selalu ada resiko dan konsekuensi. Entah itu kecelakaan dan sebagainya. Namun tak berarti harus takut menaikinya bukan?
 
Karena hidup harus dijalani. Bukan sembarang hidup. Namun hidup yang bernilai ibadah. Hidup dengan menebar kebaikan bagi manusia. Meninggalkan jejak kemuliaan di bumi dan di langit. Dan orang-orang yang dipilih Allah SWT  telah membuktikan bahwa hidup mereka memberi nilai dan pelajaran yang sangat berharga bagi manusia lain. 
 
Berita kematian Da'i yang menyebut dirinya "mantan Artis" sontak mengguncang jagad maya. Tak ada yang tak mengenal beliau. Harry Moekti, mantan Rokcker era 80 tahunan yang memilih hijrah meninggalkan hingar bingar panggung musik di tengah puncak ketenarannya. Panggung musik lalu berganti panggung dakwah. Bukan sembarang dakwah. Dakwah yang tak banyak dilirik orang kala itu. Di luar mainstream. Ya, dakwah syariah dan khilafah.
 
Dakwah sang Da'i bergerak dari mesjid ke mesjid. Dari kota ke kota. Dari satu panggung ke panggung lain. Nyaris tak berhenti. Tak kenal lelah. Walau sebuah cincin telah terpasang di pembuluh jantungnya. Hingga tersiarlah berita meninggalnya beliau di antara jadwal dakwahnya yang masih berlangsung. Dakwah menjadi jalan pulang yang beliau pilih.
 
Hampir semua yang pernah mengenal beliau,  baik dalam keseharian maupun berjumpa dalam agenda dakwah memiliki kesan yang sangat mendalam. Teringat satu kesan saat beliau memberi tausiah pasca tsunami Aceh 2004 lalu. Tepatnya beliau hadir di tahun 2005. Bahkan sempat menjadi khatib shalat Iedul Adha di sebuah pelosok desa nun berkilo meter dari pusat kota Meulaboh. Sungguh suasana yang sangat berkesan di tengah situasi pasca tsunami kala itu. 
 
Beliau datang bersama istri. Dalam satu sesi tausiah beliau berkata, "Istri saya pakai sepatu boot tinggi. Karena ia mengira di sini penuh lumpur, tinggi. Susah berjalan. Eh ternyata tanah Aceh kering-kering saja. Gerr.. Langsung di sambut tawa oleh jamaah saat itu.
 
Dalam sebuah tausiah di mesjid bada shubuh, beliau pernah berkata. "Semua hal punya resiko. Resiko hidup ya mati. Jika tak siap mati maka jangan hidup. Hehehe. Tegas, lantang suara beliau saat menyampaikan tausiahnya di hadapan kami. Cengiran khas beliau pun tak lekang dalam setiap tausiyahnya.
 
" Hidup itu pilihan. Mau jadi seperti apa, kita yang memilih. Mau jadi penjahat. Mau jadi artis? Seperti saya dulu. Mantan artis ini...! Harry Moekti, Mantan artiis..! Hehe.." Lalu mengalirlah cerita beliau tentang kisahnya di masa lalu sampai kisah hijrah beliau yang penuh tantangan dan resiko. "Habis harta. Hilang ketenaran. Semua hilang. Tapii.." Beliau menepuk dadanya. "Saya bahagia..." dengan wajah tersenyum lebar beliau mengulang membali perkataannnya. "Saya bahagia."
 
Sungguh, kebahagiaan selalu terpancar dalam wajah beliau saat berdakwah.
 
Dalam Video terakhir yang di posting sehari sebelum wafatnya pun luput dari dakwah. Beliau berpesan untuk istiqamah dalam ketaatan. "Istiqamah itu tegak dan lurus. Tegak dalam Ketaatan kepada Allah SWT. Dan lurus dalam menjalani kehidupan. Ingat selalu 5 hukum syara. Wajib, haram, sunnah, makruh, mubah."
 
Benarlah sabda Nabi shallahu 'alaihi wa sallam :
 
يُبْعَثُ كُلُّ عَبْدٍ عَلَى مَا مَاتَ عَلَيْهِ
 
"Setiap hamba akan dibangkitkan berdasarkan kondisi meninggalnya" (HR Muslim no 2878)
 
Berkata Al-Munaawi, 
 
 أَيْ يَمُوْتُ عَلَى مَا عَاشَ عَلَيْهِ وَيُبْعَثُ عَلَى ذَلِكَ
 
 "Yaitu ia meninggal di atas kehidupan yang biasa ia jalani dan ia dibangkitkan di atas hal itu" (At-Taisiir bi Syarh Al-Jaami' As-Shogiir 2/859)
 
"Orang yang hidup di atas sesuatu kebiasaan akan mati di atas kebiasaan tersebut, dan kelak dia akan dibangkitkan juga dengan cara hidupnya itu” 
 
Setiap orang yang mati bersama kebiasaan yang dicintainya..
 
Bagi pencinta Alquran, maka Alquran penutup hidupnya
Bagi pecinta mesjid, mesjid pula tempat pulangnya
Bagi pecinta dakwah, dakwah jugalah penutup usianya
 
Al Ustadz Harry Moekti membuktikan kecintaan beliau pada dakwah menjadi jalan pulang yang paling indah bagi dirinya.
Beliau menghadap Allah SWT saat sedang dalam rangkaian agenda dakwah.
 
Lalu bagaimana dengan kita?
 
::Meulaboh, 25 Juni 2018::
 
Ilustrasi: Google

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
D A M A I

D A M A I

Kamis, 16 Jan 2025 07:56

Ragu Sujud yang Kedua, Harus Sujud Lagi?

Ragu Sujud yang Kedua, Harus Sujud Lagi?

Rabu, 15 Jan 2025 15:25


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X