Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
Sahabat VOA-Islam...
Zaman secara otomatis memengaruhi gaya dan pola hidup seseorang. Tak berbatas di lifestyle nya saja, bahkan metode pendidikan pun berangsur melakukan upgrading untuk meningkatkan kualitas prestasi yang dimiliki peserta didiknya. Persaingan antar murid menjadi hal utama untuk memerebutkan posisi di bangku pendidikan lanjut terfavorit.
Sistim pendidikan yang terintergrasi dengan pengenalan teknologi adalah hal yang baik. Dengan begini, murid menjadi kenal dengan pengoptimalan fungsi dan peran teknologi. Namun disayangkan, upgrade kualitas prestasi ini masih banyak yang tidak diimbangi dengan upgrade kualitas akhlaq dalam jiwa peserta didik. Banyak guru yang lupa bahwa tugasnya bukan sekedar mengajar, melainkan juga mendidik.
Perlu diketahui, ada beberapa perbedaan dalam kata mengajar dan mendidik. Mengajar, yakni hanya berbatas pada proses transfer ilmu dari satu pihak ke pihak yang lain. Targetnya siswa mampu memahami isi ilmu yang telah dipaparkan sehingga saat ujian bisa menjawab.
Lain halnya dengan mendidik, guru wajib memberikan ilmu sekaligus menanamkan untuk pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu harus dikorelasikan dengan penanaman akhlaq pada siswa.
Sehingga bisa dibilang keberhasilan siswa dalam prestasi dan kepribadian merupakan tanggungjawab guru. Tidak boleh ada kata lelah apalagi putus asa untuk hal yang satu ini. Sudah resiko menjadi guru untuk turut andil dalam membentuk jiwa siswanya.
Sering saya jumpai, dimana guru tidak lagi peduli dengan kebiasaan remeh yang saat ini sudah dianggap lumrah di tengah masyarakat, seperti adab bersikap, berbicara kotor, merokok, atau bahkan pacaran. Tidak ada greget untuk mengingatkan.
Hanya cemoohan kecil atas perilaku buruk dari bocah tersebut. Bagaimana anak ini bisa faham jika tidak ada tindakan atau nasihat yang masuk dari sosok yang disebut guru ? Padahal sudah jelas dikatakan bahwa guru adalah orang tua kedua saat anak tengah berada di wilayah sekolah.
Menjadi guru di zaman ini memang bukan tugas yang mudah. Wajib hukumnya untuk menjadi guru berlabel "Zaman Now". Bentuk karakter anak dengan pendekatan kekinian. Sekarang bukan lagi zamannya anak dipukul, karena tindakan itu malah membuat anak semakin berani.
Cari akar masalah dan kenali karakter anak tersebut. Dekati dengan arah yang mereka sukai. Berikan contoh terbaik dengan menjadikan diri anda sebagai figur tauladan.
Apa yang anda tanam saat ini itulah yang anda tuai satu hari nanti. Jika anda asal-asalan maka jangan salahkan murid anda jika kelak tak bisa menjadi pribadi yang luar biasa. Wallahu a'lam bis shawab. [syahid/voa-islam.com]
Kiriman Zhivna Afniza, Guru SDI Jiwa Nala Surabaya
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com