Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
7.073 views

Logika Sesat Kesetaraan Gender

Oleh: Chusnatul Jannah (Lingkar Studi perempuan Peradaban – LSPP)

Ada kalimat yang cukup menarik di tengah kerumunan kaum perempuan melakukan aksi  peringatan Hari Perempuan Internasional pada kamis 08/03/2018. Kalimat itu berbunyi seperti ini, ‘Saya laki-laki pendukung kesetaraan, melawan kekerasan pada perempuan sama dengan membela kemanusiaan kita’.

Memang benar, kekerasan pada perempuan harus dilawan karena setiap tindak kekerasan tak dibenarkan. Yang menarik adalah isu tentang kesetaraan. Isu ini menjadi langganan kaum perempuan bicara perjuangan hak-hak mereka di berbagai bidang.

Wajar, bila yang berbicara kesetaraan adalah perempuan, namun bagaimana jadinya bila yang berbicara kesetaraan adalah laki-laki dimana kerap kali mereka dituding sebagai pelaku penindasan dan diskriminasi terhadap perempuan?

Dikutip dari situs lakilakibaru.or.id disebutkan bahwa feminisme bukanlah tentang meninggikan perempuan, tetapi feminisme adalah tentang kesetaraan. Bagaimana laki laki perempuan maupun gender ketiga bisa memiliki ruang akses keadilan yang sama. Bagaimana definisi keadilan dari setiap subjek dapat bertemu dan terealisasi. Keadilan yang dimaknai mereka adalah kesamaan. Dengan kesetaraan itu diharapkan peran keduanya di segala bidang tak dibedakan. Namun apa jadinya bila kesetaraan itu dipukul rata pada semua peran mereka di sektor  domestik maupun publik?

Islam tak mengenal istilah kesetaraan. Istilah itu hanya dikenal di dunia Barat yang memperlakukan perempuan mereka secara diskriminatif. Islam menganggap kaum perempuan dan laki-laki sama kedudukannya dilihat dari sifat manusia pada umumnya. Masing –masing dari mereka adalah ciptaan Allah yang dibebani tanggungjawab melaksanakan kewajiban dan menjauhi laranganNya.

Perbedaan mereka sebagai hamba adalah derajat takwanya, sebagaimana firman Allah Ta’ala: ”Barangsiapa mengerjakan amal shalih, baik laki-laki maupun perempuan, sedang ia beriman, maka mereka masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya sedikitpun”(TQS. An Nisa:124).

Islam mememandang laki-laki dan perempuan berbeda dilihat dari sifat khusus yang melekat pada mereka. Perbedaan itu diciptakan bukan berarti Islam tak adil dan diskrimanatif, namun untuk saling melengkapi. Adil tidak berarti sama. Keadilan dalam Islam adalah menempatkan segala hal sesuai porsinya secara proporsional.

Andaikan sifat-sifat khusus itu dibuat sama, lalu apa gunanya manusia diciptakan dari dua gender yang berbeda? Jika tak ada beda diantara keduanya, tak ada guna pula Allah menciptakan dua jenis manusia di dunia.

Oleh karenanya, tujuan mereka diciptakan berbeda adalah agar berjalan di muka bumi ini sesuai fitrahnya. Ketika fitrah itu berjalan, peran mereka seimbang. Menyetarakan keduanya dalam semua peran, kedudukan, status sosial, pekerjaan, jenis hak dan kewajiban sama halnya melanggar fitrah. Karena keduanya memiliki perbedaan mendasar.  

Secara biologis dan kemampuan fisik, laki-laki dan perempuan jelas berbeda. Begitu pula dilihat dari sifat, karakter, kemampuan akal, kecenderungan, emosi dan potensi masing-masing juga berbeda. Memukul rata perbedaaan dasar dengan konsep kesetaraan feminisme justru menimbulkan ketimpangan dan ketidakadilan. Apalagi tabiat perempuan itu mengandung, melahirkan, menyusui, lemah lembut, dan mengalami menstruasi, sementara laki-laki tidak.

Sedang tabiat laki-laki adalah memimpin. Diantara ketetapan syariat yang Allah khususkan bagi laki-laki tentang kepemimpinan disebutkan dalam firman Allah, “Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa`: 34).

Peran ini dibebankan kepada laki-laki sesuai tabiat dan kemampuan mereka. Memaksakan peran yang tidak sesuai dengan tabiat dasar keduanya adalah bentuk ketidakadilan.

Syaikh Bakr bin Abdillah Abu Zaid berkata, “Bertolak dari perbedaan mendasar ini, sejumlah hukum-hukum syariat ditetapkan oleh Allah yang Mahaadil dengan perbedaan-perbedaan pula. Sebagian hukum, kewajiban, hak dan peran yang disyariatkan oleh Allah dibedakan sesuai dengan kemampuan masing-masing dari keduanya tadi. Tujuannya adalah, agar keduanya saling melengkapi satu sama lain dan dengannya hidup ini dapat berjalan sempurna, harmonis dan seimbang.”

Dari sini jelas, bahwa konsep kesetaraan bertentangan dengan Islam. Tak layak diambil, diterapkan, dan disebarluaskan. Islam hanya mengenal konsep keadilan bukan kesetaraan.

Sejatinya, ide kesetaraan hanya akan mengacak-acak penciptaan yang sudah Allah tetapkan sedemikian rupa untuk umat manusia. Ketika ketetapan ini dicampuri dengan pemikiran dan tangan manusia, maka yang terjadi adalah masalah. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X