Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
3.740 views

Kemanakah Arah Pengaturan Khutbah?

Oleh: Widyastuti, S.Pd

Negeri ini kembali disuguhi isu kontroversial. Demi dalih mencegah money politic dan politisasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) Bawaslu hendak mengatur materi khutbah.

Padahal selama ini para politisi gencar menyerukan bahwa jangan bawa-bawa agama dalam urusan politik. Mengapa sekarang mau mencampuri urusan khutbah yang merupakan ranah agama? Bukankah ini merupakan suatu bentuk intervensi agama?

Adanya keinginan Bawaslu untuk mengatur materi khutbah tentunya menimbulkan tanda tanya ada apa? Masyarakat akan berpikir bahwa upaya penyusunan materi khutbah sebagai bagian dari upaya untuk mengurangi pengaruh dari para pemuka agama khususnya Islam kepada umatnya. Bisa dibilang pula sebagai upaya menakuti para ustadz untuk menyampaikan Islam politik. Pengaturan itu bisa pula dibaca sebagai bentuk ketakutan penguasa kepada kekuatan gerakan Islam dalam perhelatan Pilkada 2018 yang sebentar lagi akan tiba. 

Ada nuansa ketakutan jika semangat dari Pilkada Jakarta menular ke daerah-daerah lewat tokoh-tokoh agama yang bisa membuat jago dari penguasa tumbang tak berdaya.  Masalahnya kalau alasan pengaturan materi khutbah itu dilakukan demi mencegah praktek politik uang dan politisasi SARA, kiranya alasan ini terlalu  mengada-ada. Bukankah ini juga seharusnya bukan kewenangan Bawaslu?

Seharusnya Bawaslu fokus pada upaya menghentikan menghalalkan segala cara para partai politik demi meraih kemenangan, seperti bantuan-bantuan jelang Pilkada, serangan fajar, propaganda gelap yang terbukti sangat marak jelang Pilkada.

Sebagaimana kita ketahui bersama, pada saat pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta betapa banyak sembako, uang dan sapi ditebar ke hampir seluruh wilayah Jakarta oleh salah satu pasangan paslon yang di dukung penguasa. Bahkan mereka melakukan itu semua di masa tenang dengan leluasa. Toh faktanya mereka gagal terpilih.

Sepertinya penguasa belajar bahwa gelontoran uang tak lagi menjadi jaminan kemenangan ketika lisan para ulama, ustadz dan pemuka agama menjadi panutan dan memiliki pengaruh di masyarakat. Wajar kiranya jika pengaturan materi khutbah muncul karena dugaan pemerintah mengidap penyakit akut bernama Islamophobia.

Hujjatul  Islam Imam al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin juz II mengatakan: “Sesungguhnya, kerusakan rakyat di sebabkan oleh kerusakan para penguasanya, dan kerusakan penguasa disebabkan oleh kerusakan ulama, dan kerusakan ulama disebabkan oleh cinta harta dan kedudukan; dan barang siapa dikuasai oleh ambisi duniawi ia tidak akan mampu mengurus rakyat kecil, apalagi penguasanya. Allah-lah tempat meminta segala persoalan.” (Ihya’ Ulumuddin II hal. 381).

Ulama tidak boleh ditinggalkan, sebagaimana agama tidak boleh ditinggalkan oleh negara. Ulamapun harus memberikan kontribusinya dengan nasihat dan peringatan terutama nasihat-nasihat akidah dan adab kepada pemimpin.

Imam al-Ghazali — dalam teori kenegaraannya–mengutamakan perpaduan moral dengan kekuasaan. Negara dan pemerintahan di pimpin oleh manusia biasa, akan tetapi harus memiliki moral yang baik, demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara universal, kebahagian dunia dan akhirat. Ia memandang, agama dan negara tidak bisa dipisahkan; agama adalah pondasi,sedangkan pemerintahan adalah penjaga.

Sayang sekali yang terjadi saat ini adalah sebaliknya. Agama dianggap sebagai pengacau negara. Padahal orang-orang dzalim yang berkuasalah pengacau negara sesungguhnya. Karena agama dianggap sebagai penghalang bagi kekacauan yang mereka ciptakan, maka dibatasilah ranah agama. Dirantaialah lisan para ulama dengan dalih ‘pengaturan’ materi khutbah. Kepanikan penguasa terhadap sikap kritis umat islam yg mulai memahami politik dan kepemimpinan islam semakin menjadi hingga melemahkan akal sehat.

Belum hilang berita tentang kasus-kasus serangan orang gila terhadap para ulama, lalu upaya Bawaslu untuk membatasi materi khutbah, jelas sekali saat ini ajaran Islam politik dan penyampainya menjadi sasaran penguasa untuk dihentikan. Sulit untuk mengarahkan dugaan kepada aksi tanpa tendensi, karena pola serangan nya sangat nyata dan sangat terasa.

Dakwah menyadarkan umat tentang politik dan kepemimpinan Islam harus terus digencarkan hingga umat menyadari betapa penguasa dzalim saat ini sedang berusaha memasung ajaran Islam, memaksakan kehendak kepada rakyat. Umat harus disadarkan bahwa yang dibutuhkan negeri ini hanyalah pengaturan dari Allah. Penerapan aturan yang memuliakan dinullah. Wallahu a’lamu bish-shawwab. [syahid/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X