Sabtu, 26 Jumadil Awwal 1446 H / 17 Juni 2017 16:09 wib
8.874 views
Di Balik Teror Bom & Revisi UU Terorisme
Oleh: Mawar Sari
Menkopolhukam Wiranto mengutuk keras serangan bom bunuh diri di terminal Kampung Melayu pada Rabu malam, 24 Mei 2017 itu. Mantan Panglima ABRI (TNI) tersebut menjelaskan, kini, banyak negara bersepakat memerangi terorisme bersama-sama.
Pemerintah seakan menjadikan teror bom Kampung Melayu sebagai legitimasi untuk segera merampungkan pembahasan ruu terorisme, dengan fokus menjerat siapa saja yang bertentangan dengan pemerintah.
Sementara anggota Panitia Khusus Revisi UU Terorisme, Bobby Adhityo Rizaldi mengakui bahwa pandangan anggota DPR masih terbelah dalam merumuskan revisi UU Terorisme.
"Politik DPR dan pemerintah belum menemukan titik temu. Kami DPR terbelah," kata Bobby dalam kesempatan yang sama.
Pihaknya mengatakan sangat berhati-hati dalam menggodok Revisi UU Terorisme ini karena ada kekhawatiran para anggota dewan, jika masyarakat tidak suka dengan hasil Revisi UU yang kemudian akan disahkan menjadi UU, dapat membuat mereka tidak terpilih lagi dalam Pemilu 2019.
Menurut pakar pengamat politik, terorisme dan radikalisme adalah isu yang dilemparkan para komparador, dalam proxy war atau perang asimetris melalui aktor-aktornya. Aktor- aktor inilah yang bertugas menciptakan isu untuk membuat kegaduhan dan adu domba, di negri ini. Tujuannya adalah agar demokratisasi negri ini berjalan sesuai dengan apa yang sudah dirancangkan Rand Corporation.
Sumber dari beberapa situs menjelaskan bahwa, Rand Corporation dilibatkan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam proyek penanganan terorisme. Keberadaan Rand Corporation menjadi penting untuk membangun jaringan muslim moderat yang dapat menjadi entitas counter-terrorism di dunia. Rand Corporation menjadi satu paket dari proses pewujudan demokrasi di dunia.
Sasaran dari Rand Corporation untuk kasus negara berkembang, termasuk di Indonesia adalah kaum muslim. Sebagai satu bagian dari proyek demokratisasi dan modernisasi di Indonesia.
Lalu pertanyaannya adalah apakah isu teror bom kampung melayu, dan begitupun dengan revisi ruu terorisme yang diinginkan pemerintah adalah bagian dari grand design Rand Corporation? Jelasnya, wajib bagi kita untuk mewaspadai para komprador .Wallahu ‘Alam. [syahid/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!