Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Juni 2015 00:00 wib
11.176 views
Rachmawati Soekarnoputri: JK Persilakan PDIP Hancurkan Golkar !
Sahabat Voa-Islam,
Di mata publik, agenda islah yang dilakoni oleh Jusuf Kalla (JK) tidak lebih untuk menegaskan bahwa dirinya memiliki kuasa penuh atas persoalan internal Golkar. Bahasa sederhananya: "Kapan kalian harus berkonflik dan kapan mesti kalian tunduk untuk berdamai...".
Sebuah pertunjukan perilaku kekuasaan otoriter dengan memanfaatkan modus konflik sebagai cara untuk menyingkirkan lawan politik. Tampil licik, lincah bermanuver dan membungkus kebohongan dengan berpura-pura menjadi juru damai. Itulah naluri sang saudagar dalam mengais untung !
Pihak yang paling menikmati dan diuntungkan oleh kekisruan internal Golkar adalah Jokowi, Ketum PDIP Megawati dan mitra koalisi (KIH). Masing-masing memetik hasil dari buah politik yang diperdagangkan di jalur culas dan ilegal.
Dalam sebuah diskusi terbatas di kediaman Rachmawati Soekarnoputri, sang putri Praklamator itu melukiskan konflik Golkar dengan apa yang ia sebut sebagai cara JK membalas politik utang budi kepada Megawati dan PDIP.
Tegasnya, Golkar dihancurkan sebagai bentuk imbalan atas jasa Megawati yang sukses menjadikan JK duduk di kursi Wapres. Selanjutnya JK membalas deal politik tersebut dengan mempersilakan PDIP mengobrak-abrik Golkar agar Pemilu 2019 PDIP melenggang bebas menjadi partai single majority di Parlemen.
Pada tataran kepentingan politik jangka pendek, penghancuran atas eksistensi Golkar tidak lepas dari ambisi Istana untuk melemahkan Koalisi Merah Putih (KMP). Jokowi tidak menghendaki KMP menjadi kekuatan oposisi di parlemen. Jalan pintasnya adalah bersinergi dengan JK untuk membonsai Golkar dan PPP, hasilnya dalam waktu singkat kekuatan KMP rontok.
Celakanya, elite-eliet Golkar yang sebelumnya gigih melawan intervensi penguasa dalam penciptaan konflik di internal partai beringin itu, kini lebih memlilih jalan aman. Takluk berkompromi dan manut sepenuhnya pada kemauan JK. Bahkan sebagian dari mereka rela diperbudak untuk menyokong "deal pragmatis dan ilegal" dengan menafikan perjuangan untuk mendapatkan keadilan di jalur hukum.
Mereka tertipu oleh tawaran islah yang sampai sejauh ini terbukti tidak memberi solusi dalam penuntasan dualisme kepemimpinan di internal Golkar. Padahal publik sangat menghendaki kubu ARB tetap konsisten untuk memperjuangan keadilan dan kebenaran. Bukan tergiur oleh bujukan JK yang sudah jelas-jelas punya agenda untuk menghancurkan Golkar !
salam
Faizal Assegal
Ketua Progres 98
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!