Selasa, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 18 November 2014 07:05 wib
10.633 views
Indonesia; Negeri yang Ironis
Sahabat VOA-Islam...
Indonesia adalah negara muslim terbesar dan terluas serta terbanyak penduduk muslimnya di dunia, namun IRONIS, aneka kebathilan dan kekafiran mendominasi, antara lain:
1. TAKBIR KELILING di malam Hari Raya untuk agungkan Allah SWT habis-habisan DIKECAM dan DILARANG dengan dalih macetkan Lalu Lintas. Namun Arak-arakan Presiden dan Wakilnya hingga jalan protokol ditutup total, tidak mengapa, bahkan dipuji dan diapresiasi.
2. QURBAN di Jakarta dilarang karena dianggap mengotori Jakarta, tapi serakan KONDOM bekas Zina di malam Tahun Baru Masehi dan puluhan Ton TUMPUKAN SAMPAH Pesta Rakyat arak Presiden di jalan utama Ibu Kota tidak mengapa dan tidak dianggap mengotori Jakarta.
3. FPI Menolak Pemimpin Kafir, lalu FPI disebut DISKRIMINASI dan LANGGAR HAM serta INKONSTITUSIONAL, tapi AHOK menggusur Masjid, melarang Qurban dan menolak Busana Muslim di sekolah, tidak disebut Diskriminasi dan pelanggaran HAM, bahkan dinilai Konstitusional.
4. Seorang MUSLIM tidak boleh jadi Gubernur di BALI yang mayoritas Hindu, dan tidak boleh juga jadi Gubernur di NTT yang mayoritas Nashrani. Tapi orang KAFIR boleh jadi Gubernur di KALBAR dan KALTENG yang warga kedua daerah tersebut mayoritas muslim yaitu lebih dari 70%. Ahok pun ingin jadi Gubernur Jakarta yg mayoritas warganya muslim.
5. Umat Islam tuntut Tutup TEMPAT MA'SIAT setidaknya di Bulan Ramadhan dan Hari Besar Islam, tapi ditolak dengan dalih Indonesia bukan Negara Islam. Tapi di Bali tiap Hari Raya Nyepi semua Tempat Hiburan dilarang buka, dan PLN harus padam, serta Bandara Internasional harus tutup.
6. Di Bali Jilbab pun mulai dilarang di sekolah-sekolah negeri di Bali. Tapi Pura Hindu Bali berserakan di daerah-daerah muslim, bahkan di tiap halaman rumah Hindu Bali ada Pura. Dan mereka pun bebas memakai pakaian adat dan ritual mereka
7. Saat umat Islam menolak pembangunan rumah ibadat umat lain di wilayah muslim langsung dituduh INTOLERANSI. Namun saat pembangunan masjid dilarang di Bali dan NTT serta wilayah nonmuslim lainnya, maka dimaklumi dengan dalih untuk menjaga KEARIFAN LOKAL (Local Wisdom).
8. Di Indonesia libur HARI AHAD telah memberi Umat Nashrani keleluasaan untuk hidupkan KEBAKTIAN GEREJA dengan pakaian rapih dan wewangian serta tanpa macet di jalan. Sedang Umat Islam dipaksa kerja HARI JUM'AT, sehingga tidak maksimal menghidupkan Jum'at dengan segala Adab dan Sunnahnya, karena mereka lelah, capek, pakaian lecak, berkeringat, bau badan, ngantuk, ditambah macet dan panasnya jalan.
9. Saat seorang muslim jadi pejabat dituntut habis-habisan untuk bagi-bagi jabatan kepada nonmuslim dengan dalih kemajemukan dan keadilan. Namun saat nonmuslim jadi pejabat, maka dengan leluasa dia bagi-bagi jabatan kepada nonmuslim seenaknya, tanpa peduli dengan asas proporsional.
10. Pengkhianatan PKI dan Pembangkangan PRRI serta Pemberontakan DI/TII dimuat dalam Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tapi pemberontakan dan pengkhianatan PO AN TUI (nama Laskar Cina Indonesia bentukan Penjajah Belanda) terhadap negara RI serta kebiadabannya terhadap Pribumi disembunyikan.
11. Tabligh akbar dan kegiatan da'wah selalu diawasi aparat, bahkan di daerah banyak yang ditakut-takuti dan dipersulit izinnya, sedang pertunjukkan musik setan dan dangdut koplo bebas tayang tiap saat jika dikehendaki.
12. Jika seorang muslim sekedar mendukung ISIS langsung dituduh TERORIS, dikejar dan ditangkap, walau tidak melakukan tindakan apa pun. Tapi jika orang Kafir dukung RMS dan OPM tidak dikejar dan ditangkap.
13. Pembantaian terhadap muslim di Sambas, Sampit, Ambon dan Poso, tidak disebut terorisme, dan pelakunya tidak dikejar serta tidak ditangkap, bahkan hingga saat ini mereka tidak tersentuh hukum sama sekali.
14. Ketika Osamah mengancam untuk membunuh Obama maka dunia termasuk Indonesia menyebutnya sebagai KEJAHATAN, namun ketika Obama mengancam untuk membunuh Osamah disebut KEBIJAKAN.
15. Ketika HAMAS lakukan perlawanan membela Islam dan Palestina makan dunia termasuk Liberal Indonesia menyebutnya sebagai TERORIS, namun ketika ISRAEL membombardir dan membantai warga Palestina disebut BELA NEGARA.
16. Ketika ada pelarangan pembangunan rumah ibadah kafir, apalagi pembunuhan terhadap SEORANG kafir saja di negeri atau wilayah muslim, langsung para pendekar HAM berteriak keras dan menyerang ISLAM, namun sebaliknya ketika ada pembakaran masjid dan pembantaian RIBUAN umat Islam di wilayah kafir, para pendekar HAM bungkam seribu bahasa.
17. Ketika ada kyai atau da'i seperti AA Gym yang menikah resmi dan berpoligami secara HALAL, semua media Liberal mem-BULly-nya habis-habisan, namun ketika ada Artis yang berzina dan bernarkoba hingga divonis penjara, berbagai media Liberal membelanya habis-habisan, bahkan saat si Artis keluar penjara disambut media dengan gegap gempita bak pahlawan hingga dijadikan pembawa acara unggulan di TV mereka. Innaa Lillaahi Wa Innaa ilaihi Rooji'uun.
Penulis: Ichsanuddin Noorsy
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!