Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
10.047 views

Citizens Jurnalism : Polisi Lakukan Extra-judicial Killing?

Polisi menewaskan  dua tersangka teroris dalam penggerebekan di Ciputat, Tangerang Selatan, yakni Syaifudin Zuhri dan Mohammad Syahrir. Konon, kontak senjata terjadi dalam penggerebekan  itu.

Polisi, seperti yang dua penggrebekan sebelumnya,  kedua  orang itu tewas  karena melakukan perlawanan. Akibatnya, Tim Densus 88 pun mengambil tindakan tegas dengan menembaki mereka. 

Sebelum ini, Noordin M Top dan tiga orang lain tewas dalam penggerebekan di Solo. Menjelang Ramadhan lalu, polisi juga menewaskan Ibrohim dalam penggrebekan di Kedu, Temanggung.

Benarkah penggerebegan itu dimaksudkan polisi untuk menangkap tersangka teroris, untuk diadili, bukannya sengaja membunuh? Mengapa polisi harus menghabisi nyawa orang-orang yang mungkin belum tentu keterlibatannya dalam aksi teroris?

Rasanya, yang terjadi lebih tepat satu upaya penyergapan untuk membunuh, bukan menangkap tersangka. Inilah yang sebuah cara main hakim sendiri, extra-judicial killing atau pembunuhan yang melanggar hukum -- yang mestinya bukan menjadi tugas  polisi.

Cara main hakim sendiri, extra-judicial killing atau pembunuhan yang melanggar hukum adalah cara baru yang dilakukan polisi dalam memburu tersangka teroris.

Media diharapkan bisa membuat investigasi tentang hal ini mengingat extra-judicial killing merupakan soal yang serius, yang bisa menimbulkan dampak sangat negatif di masyarakat.

Hanya saja, media sampai sekarang berkali-kali mengabaikan isu extra-judicial killing ini. Mereka tidak mau melakukan investigasi, dan menelan mentah-mentah semua informasi dari polisi. Sekedar catatan, kalangan wartawan bertanya atau mempertanyakan di konferensi pers pun tidak, seolah-olah ini bukan persoalan serius.

Penggerebegan tersangka teroris sebelum ini, yakni di Temanggung tempo hari, jelas sekali merupakan extra-judicial killing, pembantaian di luar hukum yang dipertontonkan luas kepada publik berkat perselingkuhan polisi dengan media.

Media sampai sekarang berkali-kali mengabaikan isu extra-judicial killing ini. Mereka tidak mau melakukan investigasi, dan menelan mentah-mentah semua informasi dari polisi.

Menurut wartawan senior Farid Gaban, dalam note di Facebooknya,  Komnas HAM waktu itu sempat mengajukan protes, tidak satupun media (termasuk yang paling getol seperti TV One dan Metro TV) menyuarakan betapa bahaya praktek extra-judicial killing.

"Pemerintah mengajar seluruh rakyatnya dengan contoh," kata Louis Brandeis (1856-1941), hakim agung legendaris Amerika. "Jika pemerintah dan aparatnya menjadi pelanggar hukum, itu akan menumbuhkan pembangkangkan pada hukum; akan mengundang setiap warga untuk menjadikan dirinya hukum; akan mengundang anarki." Farid Gaban menulis begitu.

Dari empat kali penyergapan terakhir, polisi hampir selalu menembak mati para buron. Dalam penyergapan di Temanggung dan Solo, Densus 88 tak ubahnya dengan tentara yang membantai warga di Way Kambas, Lampung, sekitar 20 tahun lalu.

Polisi tidak ada bedanya dengan tentara. Tentara bertugas untuk menaklukan musuh, sedangkan polisi menegakan hukum. Meski berjudul anti-teror, tetapi polisi malah mempertontonkan teror.

Dalam penyergapan di Temanggung dan Solo, Densus 88 tak ubahnya dengan tentara yang membantai warga di Way Kambas, Lampung, sekitar 20 tahun lalu.

Perhatikan saja, tidak ada upaya menangkap orang-orang dicurigai itu dalam keadaan hidup. Misalnya melumpuhkan mereka dengan gas air mata, mengepung, mengisolasi dan embargo makanan. Yang terjadi, selalu dengan alasan ada perlawanan, dan langsung dibantai.

Pola ini mulai terlihat sejak polisi membunuh Dr Azahari di Malang. Kala itu, memang ada perlawanan, terlihat dari tembakan dari arah dalam. Dalam kasus Temanggung, Jatiasih, Solo, dan Ciputat, polisi sebenarnya tidak bisa menunjukkan adanya perlawanan itu.

Dalam kasus Temanggung, Jatiasih, Solo, dan Ciputat, polisi sebenarnya tidak bisa menunjukkan adanya perlawanan itu.

Kita berharap, ada pihak yang berani memberi kesaksian, dan investigasi atas berbagai kecerobohan Densus 88 ini. Jika tidak, di kemudian hari, bisa jadi orang yang dicurigai sebagai "teroris" akan selalu berakhir di ujung bedil polisi. (PurWD/Coy)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Citizens Jurnalism lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X