PARIS (Arrahmah.com) – Surat kabar Perancis Le Monde melaporkan pada Senin (27/5/2013) bahwa tentara boneka rezim Suriah menggunakan senjata kimia terhadap mujahidin di pinggiran kota Damaskus, mengutip dua wartawannya yang berada di wilayah tersebut selama April dan Mei, lansir Ma’an.

Para wartawan tersebut “menyaksikan selama beberapa hari berturut-turut” penggunaan senjata kimia peledak dan pengaruhnya terhadap mujahidin di desa Jobar di pinggiran ibukota, tulis reporter Jean-Philippe Remy.

Fotografer Laurent Van der Stockt melaporkan bahwa pada 13 April ia melihat mujahidin yang terlihat seperti merasa “tercekik dan muntah” di wilayah itu setelah serangan yang jelas menggunakan senjata kimia.

Le Monde mengatakan sang fotografer juga mengalami penglihatan kabur dan masalah pernapasan selama empat hari setelah serangan itu.

Para wartawan mengatakan mereka telah mengumpulkan laporan saksi atas penggunaan senjata kimia dalam area yang luas di sekitar Damaskus.

“Dalam dua bulan yang dihabiskan di wilayah ibukota Suriah, kami mengalami kasus serupa di seluruh wilayah yang jauh lebih besar,” tulis Le Monde.

“Keseriusan kasus, frekuensi yang meningkat dan taktik penggunaan senjata tersebut menunjukkan bahwa bukan hanya gas air mata yang digunakan, tapi kelas lain dari produk yang jauh lebih beracun.”

Salah satu dokter di wilayah yang dikuasai mujahidin mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa senjata yang digunakan pasukan rezim telah menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala dan mual, dan dapat menyebabkan kematian bila korban tidak diobati. (banan/arrahmah.com)