Selasa, 25 Jumadil Awwal 1446 H / 11 Mei 2010 09:03 wib
1.250 views
Kuburan Massal Korban Kosovo Terbongkar
BELGRADE (Arrahmah.com) - Sebuah kuburan massal yang diyakini berisi mayat 250 etnis Albania yang terbunuh dalam konflik Kosovo 1998-1999 telah ditemukan, pejabat Serbia mengatakan.
Jaksa kejahatan perang Serbia mengatakan kuburan itu ditemukan di sebuah kolam di sebuah tambang di wilayah Raška, dengan bantuan hukum Uni Eropa dan misi ketertiban di Kosovo (Eulex).
"Ini adalah bukti lain bahwa Serbia tidak menjauhkan diri dari masa lalu yang kelam dan siap untuk mengadili semua orang yang telah melakukan kejahatan," kata Vladimir Vukcevic pada kantor berita AFP.
Dia mengatakan penggalian situs itu diperkirakan segera dimulai.
Ribuan etnis Albania terbunuh dalam konflik Kosovo, sedangkan lebih dari 1.000 masih hilang.
Dugaan Menutup-nutupi
Menurut sejumlah keterangan, pasukan keamanan yang dikendalikan oleh Slobodan Milosevic, mantan presiden Yugoslavia, mengangkut sisa-sisa ratusan mayat etnis Albania di beberapa lokasi di Serbia, dalam upaya untuk menutupi pembunuhan massal dan kejahatan perang yang dilakukannya.
Pada tahun 2001, jenazah lebih dari 800 Albania Kosovo ditemukan di lubang-lubang di atas basis latihan polisi di luar Beograd dan di timur Serbia.
Sedikitnya 700 mayat ditemukan di sebuah kuburan massal yang terletak di dalam kompleks unit khusus anti-teroris kepolisian di daerah pinggiran Beograd, pesisir Batajnica. 77 mayat lainnya ditemukan di pusat pelatihan unit polisi yang sama di kota Petrovo Selo, dan 50 mayat ditemukan dekat kota Perucac.
Vlastimir Đorđević, mantan pejabat polisi senior dan deputi menteri dalam negeri Serbia selama konflik Kosovo, diyakini telah memerintahkan agar operasi itu ditutup-tutupi.
Saat ini Đorđević diseret ke pengadilan Serbia sebelum dibawa ke pengadilan kejahatan perang PBB di Den Haag, Belanda, atas tuduhan deportasi, pemindahan paksa, pembunuhan, dan penganiayaan rakyat Albania Kosovo.
Perang pecah di provinsi pada tahun 1998 setelah pasukan Serbia dikirim untuk menghancurkan kampanye kemerdekaan oleh etnis Albania, yang merupakan populasi terbesar (90%) di wilayah itu. (althaf/alj/arrahmah.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!