Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
51.815 views

Jika Allah Maha Esa, Kenapa Menyebut Diri-Nya 'Nahnu' (Kami)?

Oleh: Badrul Tamam

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.

Seribu satu jalan diusahakan musuh-musuh Islam untuk melemahkan dien ini dan menjauhkan manusia darinya. Bahkan terhadap yang sudah masuk ke dalamnya, mereka terus berusaha untuk memurtadkannya. Terkadang dengan cara halus dan lembut, memaksa dan memperdaya, sampai memusuhi dan memerangi.

 وَدَّ كَثِيرٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُمْ مِنْ بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّارًا حَسَدًا مِنْ عِنْدِ أَنْفُسِهِمْ

"Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri." (QS. Al-Baqarah: 109)

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ

"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka." (QS. Al-Baqarah: 120)

وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا

"Mereka tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup." (QS. Al-Baqarah: 217)

Dalam ayat di atas, QS. Al-Baqarah: 217, Syaikh Abdurrahman bin Nashir Al-Sa'di rahimahullah -sesudah menjelaskan sifat buruk kafir Qurays dan tujuan mereka dalam memerangi orang-orang beriman- menuturkan, "Sifat ini berlaku umum bagi setiap orang kafir, mereka tidak henti-hentinya memerangi golongan di luar mereka sehingga memurtadkan dari agama mereka. Khususnya, Ahli kitab  dari kalangan Yahudi dan Nashrani yang telah mendirikan organisasi-organisasi, menyebar misionaris, menempatkan para dokter, mendirikan sekolahan-sekolahan untuk menarik umat kepada agama mereka, membuat berbagai propaganda untuk menanamkan keraguan dalam diri mereka (kaum muslimin) akan kebenaran agama mereka (Islam)."

Salah satu jalan yang ditempuh adalah dengan menebar syubuhat, kerancuan dalam memahami Islam, di antaranya membenturkan sebagain ayat dengan ayat lainnya ataupun menyimpangkan pemahaman ayat agar sesuai dan mendukung isi ajaran mereka. Tujuannya, agar umat Islam mengakui kebenaran keyakinan kufur non muslim dan berpindah kepada agama mereka.

Satu contoh, saat seorang kawan mengupdate status Facebooknya dengan mengutip firman Allah Ta'ala:

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami." (QS. Al-Mukminun: 115)

Lalu seorang temannya yang non-muslim meminta penjelasan tentang maksud "kami" dalam ayat tersebut yang seolah ia ingin menyampaikan bahwa Tuhan yang diakui umat Islam bukan tunggal/esa, tapi berbilang. Seolah ia ingin menunjukkan kesesuaian Al-Qur'an dengan konsep ketuhanan trinitas dalam Kristen. Berikut ini kami buat jawaban atas pertanyaan tersebut:   

1. Setiap bahasa memiliki karaktristik tersendiri yang bisa dipahami dengan baik oleh mereka yang menggunakannya. Maka jika ada musykilah (problem pehamanan terhadap satu bahasa) tanyakan atau kembalikan kepada mereka yang menggunakannya atau ahlinya. Jangan dikembalikan kepada interpretasi mereka yang tidak berbahasa dengan bahasa tersebut, pasti akan rancu dan salah kaprah.

2. Al-Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam dengan bahasa kaumnya, yakni Bahasa Arab. Bahkan bahasa Al-Qur'an adalah bahasa terindah dan terfasih dari bahasa Arab. Semua ahli bahasa dan sastrawan Arab saat diturunkan Al-Qur'an mengakui akan sisi keindahan bahasanya. Allah menyifati bahasa Al-Qur'an,

بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ

"(Al-Qur'an itu diturunkan) Dengan bahasa Arab yang jelas." (QS. Asy Syuara’ : 195)

Tentang bagaimana reaksi orang-orang Arab ketika turunnya Al-Quran, M. Quraish Shihab dalam Mukjizat al-Quran (2006) menulis: “Sesungguhnya orang-orang yang hidup pada masa turunnya al-Quran adalah masyarakat yang paling mengetahui tentang keunikan dan keistimewaan al-Quran serta ketidakmampuan manusia untuk menyusun semacamnya. Tetapi, sebagian mereka tidak dapat menerima al-Quran karena pesan-pesan yang dikandungnya merupakan sesuatu yang baru. Hal itu masih ditambah lagi dengan ketidaksejalanan al-Quran dengan adat dan kebiasaan serta bertentangan dengan kepercayaan mereka. Inilah yang tidak dapat mereka terima. Tetapi Bukankah mereka pun menyadari akan keunikan dan keindahan kata-katanya? Benar. Tetapi bagaimana dengan kepercayaan dan adat leluhur? Kepercayaan harus dipertahankan, al-Quran harus ditolak. Begitulah kesimpulan tokoh-tokoh masyarakat waktu itu.” (Dinukil dari Menikmati Keindahan Bahasa al- Quran, Asep M. Tamam, dalam asmat-arabiyyatuna.blogspot.com)

3. Dalam kaidah dan uslub Arab dikenal sebutan NAHNU (kita/kami) itu digunakan oleh satu orang yang bersama yang lain, sehingga menunjukkan makna jama' atau berbilang. Terkadang juga digunakan oleh satu orang yang memiliki sifat-sifat yang banyak lagi mulia. Maka pengunaan NAHNU pada bagian kedua bukan menunjukkan banyaknya orang yang berbicara, tapi untuk menunjukkan satu orang tapi memiliki keagungan dan kemuliaan.

Penulis al-Mu'jam al-Wasith (Kamus bahasa Arab), hal. 945 berkata: "Nahnu (kami) adalah kata ganti yang digunakan untuk menyebut dua orang atau jama' (banyak) yang mengabarkan tentang diri mereka, dan terkadang digunakan untuk menyebut satu orang saat ia hendak mengagungkan/memuliakan (dirinya)."

Karenanya, orang besar yang memiliki pemahaman bahsa Arab yang baik dan dalam, saat berbicara kepada yang lain untuk menunjukkan kemuliaannya, pasti akan mengganti kalimat Anaa Fa'alku kadza (aku melakukan ini) menjadi Nahnu Fa'alnaa Kadza (Kami melakukan ini) untuk menunjukkan kemuliaannya.

Oleh karenanya, siapa yang memahami bahasa Arab dengan baik pasti tidak akan mempermasalahkan penggunaan bentuk plural (nahnu: kami) oleh Allah yang Maha Esa untuk menyebut diri-Nya. Orang yang memahami bahasa Arab dengan baik juga tidak akan menganggap Allah itu berbilang hanya karena menyebut diri-Nya yang Maha Esa dengan karena menggunakan bentuk jama' (plural).

4. Satu yang tak diragukan, Allah Ta'ala (Maha Tinggi) menyandang sifat yang agung, maka jika Dia mengabarkan tentang diri-Nya dengan sifat-sifat ini maka itu sangat tepat bagi yang disifati. Jika Dia berfirman:

 إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ

"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya." (QS. Al-Hijr: 9) dan ayat-ayat lain yang menunjukkan makna serupa. Oleh karenanya, orang yang paham pahasa Arab saat membaca ayat-ayat seperti di atas tidak akan mempertentangkannya dengan keesaan (ke Maha Tunggalan) Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sekali lagi, tidak ada upaya mempertentangkannya bagi orang yang paham bahasa Arab. Karena hal itu termasuk bagian ta'dzim (pengagungan) yang biasa digunakan orang Arab dalam percakapan/perbincangan mereka. Sehingga tidak didapatkan, Ahli Bahasa dan sastra Arab Jahiliyah yang musyrik mempertentangkan hal ini, padahal mereka adalah manusia-manusia yang meyakini banyak tuhan sehingga Al-Qur'an menyebutkan,

وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآَخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

"Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati." (QS. Al-Zumar: 45)

5. Terkadang  Allah menyebut diri-Nya dalam Al-Qur'an dengan bentuk mufrad (tunggal) untuk menunjukkan Ke-Esaan-Nya. Ini terdapat dalam beberapa ayat, contohnya:

وَأَنَا اخْتَرْتُكَ فَاسْتَمِعْ لِمَا يُوحَى إِنَّنِي أَنَا اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدْنِي وَأَقِمِ الصَّلَاةَ لِذِكْرِي

"Dan Aku telah memilih kamu, maka dengarkanlah apa yang akan diwahyukan (kepadamu). Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku." (QS. Thaahaa: 13-14)

وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 163)

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

"Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa." (QS. Al-Ikhlash: 1)

Dan terkadang pula menyebut diri-Nya dengan bentuk plural, NAHNU (kami) yang menunjukkan makna banyak, seperti  pada ayat yang diperbincangkan di atas,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami." (QS. Al-Mukminun: 115)

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata." (QS. Al-Fath: 1)

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak." (QS. Al-Kautsar: 1) dan ayat-ayat serupa. Susunan/bentuk ungkapan seperti ini tidak lantas menunjukkan berbilangnya Tuhan, tapi untuk menunjukkan bahwa Allah yang Esa memiliki nama-nama yang banyak lagi Husna (Maha Indah) dan Sifat-sifat yang banyak lagi sempurna. Dia-lah Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, Dzat maha Tinggi, Agung, dan luas Rahmat-Nya. Semoga Allah menunjuki saya dan Anda semua kepada jalan-Nya yang lurus, yang mengesakan Dia dan tidak menyembah selain-Nya!!! [PurWD/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Aqidah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X