Sabtu, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 7 Juni 2014 10:13 wib
26.381 views
Tolak Asing & Aseng, Ini 6 Sikap Nasionalisme Front Pembela Islam
JAKARTA (voa-islam.com) - Tekuk dan plintir berita dan fakta dilakukan media Merdeka.com yang menuduh 6 poin pesan FPI pada capres Prabowo Subianto di tuding sebagai tindakan yang 'Terkait aksi premanisme'.
Pasalnya pesan normatif dan saran yang membangun Indonesia dituding sebagai aksi premanisme oleh FPI?
Ormas Front Pembela Islam (FPI) secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam Pilpres 2014. Ketua DPP FPI Muhsin bin Ahmad Al-Athas menyampaikan bahwa dukungan tersebut tak diberikan langsung kepada Prabowo-Hatta, tapi dititipkan melalui partai Islam yang mendukungnya.
"Kami titip untuk diperjuangkan capres yang didukung agar komitmen menjalankan dasar negara dan konstitusionil, sila pertama sebagai dasar Ketuhanan yang Maha Esa," ujar Muhsin di Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat, Rabu (4/6).
Lalu apa 6 pesan agar Prabowo memberantas premanisme yang yang sudan merajalela di Indonesia?
"Asing maupun aseng. Ini sudah kolaborasi dengan pemerintah, penegak hukum, penyelenggara negara sehingga rakyat diinjak dan dijarah tanahnya," imbuh Muhsin.
FPI juga menyoroti soal nasib polwan muslim yang hingga kini belum diperbolehkan memakai jilbab. "Kita titip, semua muslimah agar tidak dilarang untuk menggunakan jilbab. Negara kita berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, terutama Islam," ujar Muhsin.
Soal korupsi, FPI meminta agar partai-partai Islam yang mendukung Prabowo juga memberantas korupsi tanpa pandang bulu dan menerapkan hukuman mati bagi koruptor..
1) Basmi kemaksiatan dan lesbian
FPI meminta semua capres-cawapres yang didukung berkomitmen membasmi kemaksiatan, serta mewujudkan pemerintahan Islam di tingkat legislatif, eksekutif dan yudikatif. Tidak boleh ada yang bertentangan dengan nilai ketuhanan.
"Tentunya masalah maksiat yang merajalela. Perzinahan, lesbian, perjudian, narkoba dll, ini semua harus ditegakkan dan dibasmi tentu dengan bahasa politik yang dinegosiasi. Miras yang masih merajalela, bahkan presiden sekarang bikin kepres miras. Mudah-mudahan capres yang didukung bisa memperjuangkan visi-misi ini," ujar Muhsin.
Pertanyaanya? Apakah salah membasmi perzinahan, judi, lesbi dan narkoba yang telah merusak banyak remaja dan keluarga?? Biarkan hati nurani anda bicara.
2. Tolak impor dan paham kapitalis
Untuk sektor ekonomi, FPI berpesan agar Prabowo-Hatta menghentikan kebiasaan impor. Mewujudkan kedaulatan pangan, meningkatkan produksi dalam negeri.
"Kami menitipkan aspirasi perjuangan untuk diperjuangkan, agar capres yang didukung supaya menolak paham-paham impor, sekularisme, pluralisme, liberalisme yang sudah merajalela di instansi mewarnai dan menjadi dasar membuat kebijakan."
"Bahkan kapitalisme mempunyai dampak ekonomi yang luar biasa, yang miskin makin miskin yang kaya makin kaya," kata Muhsin.
Salahkan Indonesia untuk lebih berdikari, berdiri diatas kaki sendiri? Tak perlu lagi impor Sapi dan kacang kedelai. Salahkah?
3. Kawal perda syariah
Selain meminta untuk membasmi kemaksiatan, capres yang didukung FPI tidak boleh menolak perda-perda syariah yang dibuat oleh pemerintah daerah.
"Kami titip agar capres yang didukung tersebut tidak menolak perda-perda syariah. Biarkan aspirasi umat Islam di daerah agar mendorong perda syariah, jangan sampai dia berani melarang. Bahkan sudah menjadi rahasia umum, di daerah tidak bisa membikin perda miras. di Irian (Papua) yang terang-terangan bikin perda miras dilarang total, baik produksi, konsumsi. Dua kabupaten Kristen bisa buat perda total, kenapa di daerah umat Islam tidak bisa. Mohon diperjuangkan ini, jangan sampai menolak perda syariah," kata Muhsin.
4. Terapkan asas proporsional untuk jabatan publik
FPI minta penerapan asas proporsional dalam pemilihan kepala daerah dan pejabat publik diterapkan.
"Sekarang banyak dari kabupaten di mana umat Islam mayoritas akan tetapi dipimpin non muslim. Mereka pasti akan menjalankan misinya. Kita sedih dan pilu apabila jadi kepala daerah mereka akan foya-foya," ujar Muhsin.
5. Seret Densus 88 Ke Pengadilan
FPI meminta jika Prabowo menjadi presiden agar mengusut kasus pelanggaran HAM yang dilakukan para anggota Densus 88.
"Agar capres yang didukung mampu untuk memejahijaukan pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Densus 88. Kemudian didorong untuk menegakkan supremasi hukum, dengan membubarkan aliran sesat yang menodai agama seperti Ahmadiyah yang sampai sekarang belum dibubarkan," kata Muhsin.
6. Sikat Para Preman & Perjuangkan Hak Polwan Muslimah
Terkait aksi premanisme, FPI juga menitipkan pesan agar Prabowo memberantas premanisme yang yang sudan merajalela di Indonesia. "Asing maupun aseng. Ini sudah kolaborasi dengan pemerintah, penegak hukum, penyelenggara negara sehingga rakyat diinjak dan dijarah tanahnya," imbuh Muhsin.
FPI juga menyoroti soal nasib polwan muslim yang hingga kini belum diperbolehkan memakai jilbab. "Kita titip, semua muslimah agar tidak dilarang untuk menggunakan jilbab. Negara kita berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama, terutama Islam," ujar Muhsin.
Soal korupsi, FPI meminta agar partai-partai Islam yang mendukung Prabowo juga memberantas korupsi tanpa pandang bulu dan menerapkan hukuman mati bagi koruptor
Nah, wajar kan aseng dan asing gerah dengan sikap nasionalis sejatinya FPI? [jabir/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!