Jum'at, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 21 Maret 2014 16:17 wib
10.678 views
Belajar dari Pemilu Sebelumnya, RSJ Bengkulu Siapkan 300 Kamar untuk Caleg Stres
BENGKULU (voa-islam.com) – Memprediksi akan banyak caleg yang stres karena gagal menjadi wakil rakyat di pesta demokrasi lima tahunan (pemilu) 2014 ini, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Soeprapto Bengkulu menyiapkan 300 kamar rawat inap. Persiapan ini belajar dari pemilu tahun lalu, RSJ merawat 15 caleg keok di pertarungan mencari kursi.
"Pada pemilu lalu, ada 15 caleg gagal yang dirawat di sini," keterangan dr Sugiarto Djaja, Wakil Direktur RSJ Bengkulu, di kantornya, Jalan Bhakti Husada Lingkar Barat Kota Bengkulu, Jumat (21/3/2014).
Dalam laporan liputan6.com, Jum’at (21 Maret 2014), pada pemilu 2009, RSJ Bengkulu menerima 15 pasien rawat inap dan puluhan pasien rawat jalan. Saat itu pihak Rumah Sakit kewalahan dan terpaksa mencampurkan mereka dengan pasien gila lain.
Sementara menurut Kepala RSJ Bengkulu, Bina Ampera Bukit, pihak RSJ sudah menyiapkan antisipasi jika total 300 kamar yang disiapkan masih kurang.
"Jika total 300 kamar yang disiapkan masih kurang. Kami mengantisipasi menempatkan mereka di Rumah Sakit Ketergantungan Obat yang masih satu kawasan dengan RSJ ini," tandas Bina Ampera, seperti yang dikutip liputan6.com, Jumat (21/3/2014).
. . . sebagian caleg yang masuk RSJ mengalami guncangan jiwa hingga depresi berat. Mereka tak kuat menahan malu dan stres karena kehilangan banyak uang. . .
Pihak RSJ Bengkulu juga sudah menetapkan tarif sewa kamar bervariasi. Untuk kamar VIP yang menggunakan fasilitas mewah dipasang tarif Rp225 ribu/hari. Kelas I Rp150 ribu, kelas II Rp125 ribu dan kelas III atau bangsal dikenakan biaya Rp90 ribu/hari.
"Fasilitas itu termasuk biaya kebersihan, kontrol dokter dan pengobatan. Kami juga melayani pasien yang menggunakan BPJS," tambah Bina Ampera.
Mengenai diagnosanya, dikatakan Sugiarto, sebagian caleg yang masuk RSJ mengalami guncangan jiwa hingga depresi berat. Mereka tak kuat menahan malu dan stres karena kehilangan banyak uang.
"(Para caleg stres) Dirawat sekitar 2 bulan, lalu dibawa keluarganya," ungkapnya.
Ini bukti bahwa caleg-caleg memiliki ambisi tinggi untuk bisa duduk di kursi empuk wakil rakyat. Tentunya bukan sebagai pengabdian untuk rakyat. Tapi untuk mendapatkan kekuasaan dan tentunya pengembalian modal biaya yang cukup besar. Sehingga sangat wajar, kegagalan ini membuat orang kehilangan akal warasnya. Masihkan Anda percaya dengan pemilu? [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!