Kamis, 15 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Juli 2013 13:00 wib
61.364 views
Surat Terbuka Ustadz Ba'asyir untuk Presiden Suriah Bashar Al-Assad
JAKARTA (voa-islam.com) - Meski berada di balik jeruji besi, ternyata tak menghalangi ustadz Abu Bakar Ba’asyir mengamati perkembangan dunia internasional.
Sel Super Maximum Security seolah tak mampu mengekang kepedulian dan perhatiannya terhadap umat Islam di berbagai belahan dunia.
Setelah sebelumnya ia mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Myanmar Thein Sein. Kini ustadz Abu Bakar Ba’asyir kembali mengirimkan surat terbuka yang ia tujukan untuk presiden Suriah, Bashar Al-Assad.
Surat tersebut disampaikan oleh JAT Media Center (JMC) dalam pernyataan pers yang berlangsung di markas dakwah JAT, Jl. Siaga II, Pejaten, Jakarta Selatan, pada Kamis (4/7/2013).
Dalam rilisnya, JAT mengungkapkan bahwa surat tersebut sudah diserahkan ke Kedutaan Besar Republik Arab Suriah di Jalan Karang Asem I No. 8. Kuningan Raya, Jakarta Selatan pada hari Rabu (3/7/2013) kemarin.
Surat yang ditulis dari balik penjara Nusakambangan menjelang bulan suci Ramadhan itu menegaskan sikap ustadz Ba’asyir yang mengecam kebengisan Presiden Suriah Bashar Al-Assad. Ia bahkan menyatakan kejahatan pemimpin rezim diktator Syiah Nushairiyah itu melebihi iblis.
Selain itu, ustadz Ba’asyir juga mendukung revolusi Islam yang kini masih memanas di Suriah. Ia pun menyerukan kepada kaum muslimin yang memiliki kemampuan untuk berjihad di Suriah. Berikut ini selengkapnya surat ustadz Abu Bakar Ba’asyir untuk Presiden Suriah Bashar Al-Assad dengan tiga bahasa; bahasa Indonesia, Arab dan Inggris.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Dari Al-Faqir Ilallah : Ustadz. Abu Bakar Ba’asyir
Kepada Mahluk Allah : Presiden Suriah Bashar Al-Assad
السَلاَ مٌ عَلَى مَنِ تَّبَعَ الْهُدَى
“Semoga keselamatan diberikan kepada orang yang mengikuti petunjuk ini (agama Islam)”
Sesungguhnya kami bermaksud mengajakmu bertaubat dan memeluk Islam. Masuklah Islam, niscaya kamu akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan menganugerahimu kebaikan dunia dan akhirat.
Jika kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kebinasaan di dunia yang kamu dapati dan siksa neraka telah menanti.
Kami awali surat ini dengan ajakan kepada Islam, karena pada hakikatnya anda bukanlah seorang Muslim. Anda seorang penganut Syiah Nushairiyah yang menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah lebih parah kekafirannya dari ahli kitab dan orang-orang musyrik.
هَؤُلَاءِ الْقَوْمُ الْمُسَمَّوْنَ بالْنُصَيْرِيَّة هُمْ وَسَائِرُ أَصْنَافِ الْقَرَامِطَةِ الْبَاطِنِيَّةِ أَكْفَرُ مِنْ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى ؛ بَلْ وَأَكْفَرُ مِنْ كَثِيرٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَضَرَرُهُمْ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ مِنْ ضَرَرِ الْكُفَّارِ الْمُحَارِبِينَ مِثْلَ كُفَّارِ التَّتَارِ والفرنج وَغَيْرِهِمْ ؛ فَإِنَّ هَؤُلَاءِ يَتَظَاهَرُونَ عِنْدَ جُهَّالِ الْمُسْلِمِينَ بِالتَّشَيُّعِ وَمُوَالَاةِ أَهْلِ الْبَيْتِ وَهُمْ فِي الْحَقِيقَةِ لَا يُؤْمِنُونَ بِاَللَّهِ وَلَا بِرَسُولِهِ وَلَا بِكِتَابِهِ وَلَا بِأَمْرِ وَلَا نَهْيٍ وَلَا ثَوَابٍ وَلَا عِقَابٍ وَلَا جَنَّةٍ وَلَا نَارٍ وَلَا بِأَحَدِ مِنْ الْمُرْسَلِينَ قَبْلَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Kelompok yang dinamakan Nushairiyah tersebut dan seluruh kelompok Qaramithah Bathiniyah yang lain adalah orang-orang yang kekafirannya lebih parah dari kekafiran kaum Yahudi dan Nashrani, bahkan kekafirannya lebih berat dari kekafiran kebanyakan kaum musyrik. Bahaya mereka terhadap kaum muslimin lebih besar dari bahaya kaum kafir yang memerangi Islam seperti orang-orang kafir Tatar dan tentara Salib. Karena mereka menampakkan dirinya sebagai orang-orang Syi’ah yang loyal kepada ahlul bait di hadapan kaum muslimin yang bodoh. Padahal sejatinya mereka tidak beriman kepada Allah, rasul-Nya, kitab-Nya, perintah, larangan, pahala, siksa, surga, neraka, maupun seorang rasul pun sebelum Muhammad Shallallahu ‘alai wa sallam. (Majmu’ Al-Fatawa: 35/149).
Selanjutnya, kami telah mendengar kebengisan dan kezaliman anda wahai Bashar. Anda paksa umat Islam bersujud kepada anda, anda kubur hidup-hidup seorang muslim lantaran ia tak mau mengatakan laa ilaaha illa bashar (tiada tuhan selain Bashar), anda hancurkan masjid-masjid dan berbagai perilaku kejam serta biadab lainnya yang hingga kini masih berlangsung. Realita itu semakin memperkuat, bahwa anda bukanlah Muslim dan kami mengutuk kekejaman yang anda lakukan!
Wahai Bashar, ketahuilah! Bagi kami sikap bengis anda justru membuka mata dunia, bahwa kejahatan anda melebihi iblis!
Maka, benarlah sikap ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah yang telah telah menggelar muktamar di Kairo Mesir beberapa waktu lalu, dimana salah satu resolusi yang dihasilkan adalah memfatwakan wajibnya berjihad ke Suriah untuk melawan anda dan para pendukung anda.
Wahai Bashar, Umat Islam yang mengerti realitas revolusi Islam di Suriah menyadari, bahwa peperangan yang dilancarkan mujahidin di sana menghadapi musuh yang berbilang; dari mulai tentara rezim di bawah kekuasaan anda, shabiha, lalu milisi kafir pengikut Syiah Hizbusysyaithan, dibantu Iran, Iraq serta negara komunis Rusia dan China. Dan suatu saat, setelah anda tumbang maka Amerika dan Zionis Israel akan menjadi sasaran mujahidin berikutnya untuk membebaskan Al-Aqsha.
Wahai Bashar, ketahuilah! Bagi umat Islam, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik dari revolusi Islam Suriah.
Di satu sisi, selain permusuhan kufar Syiah internasional yang harus dilawan, sehingga kini terbongkarlah pencitraan mereka yang menjadikan kepedulian terhadap Palestina dan Al-Aqsha sebagai topeng.
Di sisi lain adalah sikap diktator pemerintah thaghut Suriah sejak zaman orang tua anda, Hafez Assad, lalu anda menjadi thaghut penerus berikutnya. Kediktatoran itu, meski dia seorang Sunni dan berada di negeri Sunni sekalipun, maka umat Islam wajib menggulingkannya melalui revolusi Islam dan menggantinya dengan pemerintahan Islam daulah Islamiyah.
Kami ingatkan wahai Bashar, diantara kesalahan terbesar anda adalah tetap memelihara konflik ini terus berlangsung, karena memperturutkan hawa nafsu mempertahankan kekuasaan.
Silahkan saja, negara-negara Syiah mengirimkan tentaranya, maka umat Islam di penjuru dunia baik dari Timur Tengah sendiri, maupun dari benua Amerika, Eropa, Australia bahkan dari Cina, telah datang berbondong-bondong berjihad di Suriah.
Allah Ta’ala berfirman dalan Surat An-Nisa’ ayat 76
الَّذِينَ آمَنُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Akhirnya, Suriah menjadi Universitas Tarbiyah Jihadiyah yang dinantikan umat Islam, dimana secara teori maupun praktek fiqih jihad bisa mereka dapatkan dan kembangkan dalam laboratorium jabhah, sebagaimana di Afghanistan dahulu.
Insya Allah kami akan terus mendukung para mujahidin yang berjihad di Suriah. Kami juga menyerukan kepada kaum muslimin yang memiliki kemampuan untuk berjihad bersama mujahidin Suriah, merekalah thaifah manshurah yang insya Allah kelak mendapatkan kemenangan.
حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سُلَيْمَانَ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجُرَشِيِّ، عَنْ جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، أَنَّ سَلَمَةَ بْنَ نُفَيْلٍ أَخْبَرَهُمْ، أَنَّهُ أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: إِنِّي أَسَمْتُ الْخَيْلَ، وَأَلْقَيْتُ السِّلَاحَ، وَوَضَعَتْ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا، قُلْتُ: لَا قِتَالَ، فَقَالَ لَهُ النَّبِيُّ: الْآنَ جَاءَ الْقِتَالُ، لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ عَلَى النَّاسِ، يُزِيغُ اللَّهُ قُلُوبَ أَقْوَامٍ، فَيُقَاتِلُونَهُمْ، وَيَرْزُقُهُمْ اللَّهُ مِنْهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ، أَلَا إِنَّ عُقْرَ دَارِ الْمُؤْمِنِينَ الشَّامُ، وَالْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Telah berbicara kepada kami al-Hakam bin Nafi’: telah berbicara kepada kami Ismail bin Ayyas, dari Ibrahim bin Sulaiman, dari al-Walid bin Abdurrahman al-Jurasyi, dari Jubair bin Nufair bahwa Salamah bin Nufail menceritakan dirinya yang datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Aku bosan merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan para pengusungnya. Jadi, tak ada lagi perang.” Nabi Saw bersabda: “Sekarang telah tiba saat berperang. Ingat, akan selalu ada satu kelompok di tengah umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah (Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negara Islam adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad).
إِذَا فَسَدَ أَهْلُ الشَّامِ فَلا خَيْرَ فِيكُمْ، لا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ لا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Jika penduduk Syam rusak agamanya maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan selalu ada satu kelompok dari umatku yang dimenangkan oleh Allah, dan sedikitpun tidak akan membahayakan mereka orang yang berusaha menghinakannya hingga datang hari Kiamat.” (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi mengatakan hasan shahih).
Demikian surat ini. Yaa Allah saksikanlah bahwa kami telah menyampaikannya.
Sel Super Maximum Security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap
15 Sya’ban 1434 H / 23 Juni 2013 M
Al Faqir Ilallah,
(Abu Bakar Ba’asyir)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!