Selasa, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Juli 2011 14:13 wib
8.759 views
Inilah Kebobrokan Tabloid Gossip Milik Yahudi!
London (voa-islam) – Tabloid bertiras terbesar Inggris, News of the World (NotW) menerbitkan edisi terakhirnya dengan headline sederhana, "THANK YOU & GOODBYE", Minggu (10/7/2011).
Edisi terakhir itu dicetak sekitar 5 juta eksemplar. Edisi terakhir ini juga tidak menerima iklan apapun dan semua keuntungan penjualannya akan disumbangkan untuk amal. Tabloid yang sudah berumur 168 tahun itu ditutup oleh penerbitnya, News International, akibat skandal penyadapan telepon.
Sampul edisi ke-8.674 itu yang menampilkan berbagai sampul depan yang pernah diterbitkan sepanjang perjalanan tabloid itu. Di sudut kanan atas edisi itu tertulis "The world's greatest newspaper 1843-2011."
Begitu edisi terakhir itu rampung dicetak, pemimpin redaksi NOTW Colin Meyer dan semua wartawannya keluar dari markas News International di London. "Seperti Anda semua lihat, inilah edisi terbaru dan terakhir News of the World," kata Meyer.
Puluhan kamerawan dan fotografer media-media lain mengabadikan peristiwa emosional itu. "Ini hari yang menyedihkan, bukan hari yang kami inginkan ataupun pantas kami dapatkan. Inilah penghargaan terakhir kami kepada 7,5 juta pembaca, ini untuk Anda, dan para staf, terima kasih," kata Meyer.
Kebobrokan Tabloid Gossip
Tabloid mingguan Inggris, News of the World, ditutup oleh News Corp, perusahaan milik konglomerat media, Rupert Murdoch. Penutupan itu muncul setelah News of the World terus dikecam karena menggunakan taktik yang tidak etis mendapatkan berita eksklusif.
Didirikan pada 1843, News of the World populer berjuluk 'News of the Screws' alias "berita pelintiran". Menurut harian The Guardian, tabloid itu punya reputasi menggembar-gemborkan skandal seks atau gosip miring lain yang melibatkan para selebritas, politisi, hingga Keluarga Kerajaan Inggris. Media itu juga menyajikan berita-berita bombastis yang melibatkan warga biasa.
Reputasi News of the World selama ini juga sudah tercemar sebagai media yang menggunakan segala cara untuk mendapatkan berita eksklusif. Para awak tidak dilarang menyogok polisi, atau menyadap percakapan telepon warga, biasanya selebritas atau pejabat, untuk mendapat informasi yang diyakini mampu meningkatkan oplah.
Menurut kantor berita Associated Press (AP), gara-gara praktik yang tidak etis itu seorang reporter dan penyelidik swasta yang bekerja untuk News of the World pada 2007 lalu dipenjara karena bersalah menyadap telepon orang lain. Stasiun berita BBC juga mengabarkan Pemimpin Redaksi News of the World, Andy Coulson, terpaksa mundur dari jabatannya pada 26 Januari 2007 karena terjerat skandal penyadapan telepon Keluarga Kerajaan.
Beberapa hari terakhir, News of the World dituduh pihak kepolisian Inggris karena menyadap pesan telepon dari Milly Dowler. Remaja berusia 13 tahun itu hilang pada 2002, dan belakangan diketahui sebagai korban pembunuhan. News juga dituduh menyadap percakapan telepon keluarga dari dua murid sekolah yang hilang.
James Murdoch, putra Rupert Murdoch yang mengelola News Corp. menyatakan bila tuduhan-tuduhan itu benar, maka penyadapan itu merupakan "praktik yang tidak manusiawi, dan tidak mendapat mendapat tempat di perusahaan kami."
Selain itu, warga Inggris bernama Graham Foulkes, mengaku teleponnya kemungkinan telah disadap News of the World. Foulkes adalah ayah dari seorang korban serangan bom di London pada 7 Juli 2005, yang menewaskan 52 orang.
Namun, Foulkes tidak saja menyalahkan News of the World, melainkan juga Murdoch sebagai konglomerat pemilik media itu. "Bahasa satu-satunya bagi Murdoch adalah dolar, dan ini pasti sangat memukul dia secara telak," kata Foulkes kepada AP.(Desastian/dsb)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!