Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Desember 2010 16:59 wib
13.156 views
Aktivis NU, Kristen & Ahmadiyah Gelar Doa Bersama untuk Gus Dur di Semarang
SEMARANG (voa-islam.com) – Puluhan aktivis lintas agama dari NU, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Konghuchu dan Ahmadiyah menggelar doa bersama dan peringatan satu tahun meninggalnya Gus Dur di Monumen Tugu Muda Semarang, tadi malam (30/12/2010).
Lengkingan suara saxophone langsung terdengar mengisi hening peringatan mengenang mendiang tokoh besar yang dikenal humanis semasa hidupnya tersebut, mengiringi lantunan shalawat dan orasi kemanusiaan yang disampaikan.
Romo Aloys Budi Purnama, sang peniup saxophone memainkan beberapa lagu kebangsaan, seperti “Gugur Bunga”, “Kukenang Jasamu”, “Indonesia Pusaka”, dan “Satu Nusa Satu Bangsa” dengan irama menyayat, diikuti para peserta.
Meski berlangsung di tengah guyuran hujan, para peserta tidak beralih tempat dan tetap mengikuti acara bertema “Nyanyian Kebangsaan Mengenang Satu Tahun Wafatnya Gus Dur” itu dengan khidmat, membawa lilin yang menyala sambil berpayung.
....Kaum minoritas yang dibela Gus Dur tidak hanya terbatas dalam konteks agama, namun juga seni dan budaya. Beberapa artis yang dipojokkan, dibela oleh Gus Dur....
Romo Budi yang ditemui usai acara mengatakan, acara tersebut dimaksudkan mengenang Gus Dur yang baginya bukan hanya pahlawan nasional, namun pahlawan kemanusiaan yang selalu membela orang tertindas dan minoritas.
“Kaum minoritas yang dibela Gus Dur tidak hanya terbatas dalam konteks agama, namun banyak sisi, termasuk pendidikan, seni, dan budaya. Ini dibuktikan dengan beberapa artis yang dipojokkan dan dibela oleh Gus Dur,” katanya.
Menurut dia, semangat perjuangan Gus Dur harus diteruskan dan tidak boleh terhenti, terutama perjuangan dalam membela kemanusiaan dan menghargai serta merayakan kemanusiaan yang selama ini diusung oleh Gus Dur.
Ia menyebutkan, para tokoh lintas agama yang hadir, antara lain perwakilan agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu, bahkan ada pula perwakilan dari jamaah Ahmadiyah yang hadir dalam kesempatan itu.
“Acara ini diprakarsai oleh Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Semarang, kebetulan saya perwakilannya dan Gus Dur Centre yang mengusung semangat perjuangan Gus Dur,” kata Romo Budi.
....Para tokoh lintas agama yang hadir antara lain perwakilan agama Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, dan Ahmadiyah....
Senada dengan itu, Dr Nelwan selaku inisiator Gus Dur Centre mengatakan, acara tersebut ditujukan untuk menghidupkan semangat humanis, spiritualis, dan kebhinnekaan yang diperjuangkan oleh Gus Dur semasa hidupnya.
“Ini hanya perayaan sederhana untuk mengenang Gus Dur, sesuai dengan sifat kesederhanaan yang dimilikinya. Yang perlu diingat adalah Gus Dur selalu membela kepentingan masyarakat kecil, ini harus dilanjutkan,” kata Nelwan.
Karena itu, kata Nelwan, pihaknya berinisiatif membentuk Gus Dur Centre beberapa bulan setelah kiai nyentrik itu wafat, dimaksudkan untuk meneruskan semangat dan perjuangan Gus Dur dalam membela orang tertindas dan minoritas.
Acara yang diikuti sekitar 50 orang itu, termasuk elemen pemuda dari Nahdlatul Ulama dan pemuda gereja itu ditutup dengan ramah-tamah dan makan bersama, diiringi alunan saxophone Romo Budi dengan irama tembang “Tombo Ati”. [taz/ant]
Baca berita terkait:
- Doakan Gus Dur, Umat Berbagai Agama Akan Gelar Yasinan & Tahlilan di Gereja.
- Aktivis NU, Kristen, Konghucu & Ahmadiyah Gelar Doa Bersama untuk Gus Dur di Semarang.
- Konghucu Minta Arwah Gus Dur Bikin Lelucon Agar Tuhan Tertawa Terpingkal-pingkal.
- Heboh!! VCD 'Gus Dur Dibaptis Pendeta' Diputar di Surabaya.
- Beda Ulama dan Paus: Gus Dur Orang Murtad atau Guru Perdamaian?
- In Memoriam Gus Dur dan Polemik Kitab Cabul.
- Menelisik Angka Kematian Gus Dur yang Ajaib.
- KH Kholil Muhammad: Semoga Tak Ada Lagi Kiai Nyeleneh Setelah Gus Dur.
- Patung Budha Gus Dur: Resiko Pluralisme, Kiyai Disamakan dengan Budha.
- Kontroversi Gus Dur vs Wahabi: Siapa yang Aneh?
- Sebut Gus Dur ''Bapak Pluralisme,'' SBY Lecehkan Gus Dur?
- Polemik Hasyim Muzadi - Gus Dur, Atheis?
- Mengenang Gus Dur: Apakah Kita Jadi Manusia 'Berhidung Lalat?'
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!