Ahad, 27 Jumadil Akhir 1446 H / 19 Oktober 2014 13:49 wib
44.657 views
Progres 98: Astagfirullah, Kawanan Politisi Busuk Lantik Presiden Korupsi. Rakyat Dibohongi (Lagi)
RILIS PROGRES 98:
ASTAGFIRULLAH, KAWANAN POLITISI BUSUK LANTIK PRESIDEN DUSTA DAN KORUP, RAKYAT KEMBALI DIBOHONGI !
Di negeri ini politik tipu-menipu seolah lumrah dan menjadi watak bawaan bagi sebagian besar elite bangsa. Tanpa rasa malu, aneka kebohongan dilakoni dengan menghalalkan segala cara dalam berbagai rupa pencitraan untuk mengelabui rakyat.
Ciri khas para politisi bermental penipu begitu terlihat mencolok. Yakni, kemarin berjanji, besok berkhianat. Saling menistakan kemudian berpuja-puji. Maling teriak maling lalu diam-diam mencari jalan kompromi demi berbagi jatah korupsi. Tak jelas apa yang diperjuangkan, yang penting tancap gas agar bisa ikut berebut menikmati kekuasaan.
Ihwal perilaku kebohongan itu tumbuh menjamur, menyapu nilai-nilai kejujuran dan kemanusiaan. Celakanya kaum intelektual dan religi seolah tak berdaya menghadapi kenyataan tersebut. Semuanya berpasrah dan menjadi apatis atas ketidakadilan yang membelenggu kehidupan berbangsa dan bernegara.
Melalui sarana demokrasi yang dibangun di atas pijakan neoliberal, pertarungan politik sepenuhnya bergantung pada kekuatan finansial. Kelompok yang memiliki jaringan keuangan besar, jelas akan tampil sebagai pemenang. Akibatnya figur pemimpin nasional berwatak dusta dan korup tampil berkuasa atas nama legitimasi rakyat melalui rekayasa pemilu busuk.
Lebih memalukan, para wakil rakyat di parlemen yang diharapkan dapat bersikap kritis dan berpihak pada aspirasi rakyat, justru ikut berpartisipasi membela dan melantik pemimpin dusta dan korup. Bahkan, seluruh aparat bersenjata dimobilisasi untuk mengawal prosesi pengambilan sumpah bagi lahirnya rezim boneka sokongan konglomerat aseng - asing.
Masyallah, begitu nyata kebohongan berbangsa dan bernegara dipertontonkan dihadapan mata rakyat. Hukum tak lagi menjadi pemandu untuk menegakan keadilan. Moralitas elit bangsa tergadaikan oleh kepentingan pragmatis. Rakyat dibiarkan tak berdaya untuk bersikap. Indonesia menuju masa depan yang kian suram.
Yaa Allah hanya kepada-Mu kami mengadu, hancurkan kejahatan yang diperbuat oleh siapa pun yang terlibat berkonspirasi menyokong lahirnya rezim dusta dan korup.
salam
Faizal Assegaf
Ketua Progres 98
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!