Selasa, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 6 Juli 2010 14:50 wib
29.640 views
Haid dan Mengatasi Rasa Nyeri
Apa Itu Haid?
Haid menurut Syeikh Muhamad Kamil Uwaidah dalam kitabnya Fiqih wanita adalah darah yang keluar dari dinding rahim seorang wanita apabila telah mencapai masa baligh. Warna darah haid biasanya hitam pekat dan berbau tidak enak yang keluar dari kemaluan wanita pada waktu-waktu tertentu.
Haid merupakan peristiwa yang telah Allah tetapkan atas kaum wanita keturunan Adam. Disebutkan dalam Shahihain, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Aisyah radliyallahu 'anhu,
إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ
"Ini adalah suatu perkara yang ditetapkan Allah atas anak-anak perempuan keturunan Adam."
Haid pertama kali dialami oleh Hawa, istri Nabi Adam 'alaihis salam. Ucapan ini dinisbatkan oleh Al-Hafidz Ibnul Hajar dalam Fathul Baari (1/400) kepada al-Hakim dan Ibnul Mundzir dengan sanad shahih dari Ibnu Abbas radliyallahu 'anhu, yang berkata, "Sesungguhnya haid yang pertama kali terjadi adalah haid yang menimpa Hawa, setelah ia dikeluarkan dari surga."
Syariat tidak menetapkan batas minimal dan maksimal masa haid. Ini berpulang kepada kebiasaan wanita masing-masing. Karenanya, masa haid yang dijalani tiap wanita tidak sama, yang paling cepat satu hari satu malam, ada yang tiga belas atau lima belas hari, sedangkan yang umum adalah enam atau tujuh hari.
Jika seorang wanita hamil, maka darah haid tersebut atas izin Allah menjadi makanan bayi yang berada di dalam rahim seorang wanita, Subhanallah (Maha Suci Allah).
Untuk itulah wanita hamil itu tidak mengalami masa haid, sedangkan saat melahirkan dan menyusui, darah haid tersebut dengan izin Allah, berubah menjadi ASI yang menjadi makanan terbaik bayi. Untuk itulah sangat sedikit sekali kaum wanita yang sedang menyusui bayinya mengalami haid.
Kapan Mulai dan Selesainya Masa Haid?
1. Mulainya haid dapat diketahui dengan keluarnya darah pada waktu-waktu biasa datang haid. Dan warna serta baunya khas, yaitu hitam pekat dan berbau tidak sedap.
2. Adapun masa berakhirnya haid dapat diketahui dengan berhentinya darah, warna kekuning-kuningan dan keruh. Hal dapat dibuktikan dengan salah satu dari dua cara:
a. Kering, yaitu keluar dari rahim dalam keadaan kering. Maksudnya, seseorang memasukkan sesuatu (semacam kapas atau kain lembut) dalam kemaluannya lalu ia mengeluarkannya dan tetap dalam keadaan kering.
b. Cairan putih, yaitu cairan berwarna putih yang keluar dari rahim setelah berhentinya darah haid.
Diriwayatkan dari Maula Aisyah radliyallahu 'anha,ia berkata, "Para wanita mengutus seseorang kepada Ummul Mukminin Aisyah dengan membawa kain yang berisikan kapas yang terdapat cairan berwarna kekuningan dari darah haid, untuk menanyakan kepadanya tentang bolehnya shalat. Maka Aisyah berkata kepada mereka, "Janganlah terburu-buru hingga kalian melihat cairan putih," Yang dimasudkannya adalah suci dari haid." (HR. Malik dan lainnya, hasan lighairihi)
Nyeri Haid dan Cara Meredakannya
Dalam istilah medis, nyeri haid disebut dismenore. Nyeri itu ada yang ringan dan samar-samar, tetapi ada pula yang berat. Bahkan, beberapa wanita sampai pingsan karena tidak kuat menahannya.
Dahulu, dismenore disisihkan sebagai masalah psikologis atau aspek kewanitaan yang tidak dapat dihindari, tetapi sekarang dokter mengetahui bahwa dismenore merupakan kondisi medis yang nyata. Meskipun demikian, penyebabnya yang pasti, masih kurang dimengerti.
Penyebab nyeri haid bisa bermacam-macam, bisa karena suatu proses penyakit (misalnya radang panggul), tumor atau kelainan letak uterus, stres atau kecemasan yang berlebihan. Akan tetapi, penyebab yang tersering nyeri haid diduga karena terjadinya ketidakseimbangan hormonal dan tidak ada hubungan dengan organ reproduksi.
Jika anda cukup sering merasakan nyeri pada saat haid, anda dapat meredakannyanya dengan cara berendam air hangat, campurkan garam mandi atau aromatic.
Selain itu juga konsumsilah susu berkalsium tinggi, dan perbanyak asupan zat besi pada saat menstruasi berlangsung. Jika nyerinya sangat hebat, hitunglah dengan cermat waktu haid Anda, dan siapkan obat penghilang rasa sakit ataupun suplemen yang sesuai. Olahragalah secara teratur karena bermanfaat untuk tubuh Anda. Pilih olah raga ringan seperti joging. Hal tersebut akan membantu melancarkan aliran darah pada otot sekitar rahim sehingga dapat meredakan rasa nyeri. (Yuliana/voa-islam/HK)
Tulisan Terkait:
1. Tata Cara Bersuci dari Haid Sesuai Sunnah
2. Seks Saat Menstruasi Berbahaya: Bukti Kebenaran . .
3. Hukum Seputar Darah Wanita: Darah Nifas
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!