Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
13.302 views

Pilih Mana, Perawan Tua Abadi ataukah Poligami?

Kita jarang menemukan laki-laki yang belum menikah ketika umurnya telah mencapai 30 tahun lebih. Tapi sering kita jumpa perempuan yang belum menikah walaupun sudah berumur lebih dari 30 tahun. Bagi para wanita itu, hal ini tentu membawa beban tersendiri bagi mereka karena biasa diberi label “perawan tua”. Ini adalah realitas yang menyayat hati, terutama bagi para pelakunya itu sendiri. Dari nada yang terucapkan oleh masyarakat, julukan tersebut serasa hal itu mendiskriminasi wanita.

Banyak pertanyaan datang kepada mereka, salah satunya “apakah tidak ada keinginan untuk menikah secepatnya?” Pertanyaan ini tentunya lebih menyakitkan karena kita semua tahu bahwa menikah adalah fitrah yang murni yang kalau tidak dipenuhi, manusia akan mengalami satu tekanan dan kekosongan jiwa yang berkepanjangan. Hidup akan terasa sunyi dan kosong, belum lagi hadirnya rasa malu pada ejekan masyarakat.

Inilah pula realita yang terjadi sebagai salah satu tanda akhir zaman, di mana jumlah perempuan akan lebih banyak dari laki-laki. Mirisnya, banyak wanita yang terlambat atau menunda menikah ini sendiri malah mengagungkan kehidupan wanita Barat yang penuh dengan kebebasan. Dengan alasan karir dan kebebasan wanita mereka berusaha keluar dari kodrat mereka sebagai manusia dan sebagai wanita. Label “perawan tua” yang bagi sebagian terasa menyakitkan, malah sama sekali tidak berpengaruh dalam hidup wanita penganut kebebasan ini.

....salah satu tanda akhir zaman, jumlah perempuan akan lebih banyak dari laki-laki. Mirisnya, banyak wanita  menunda menikah malah mengagungkan kehidupan wanita Barat yang penuh dengan kebebasan....

Apakah mereka tidak menyadari, bahwa kebanyakan wanita Barat mempunyai kehidupan liar mereka untuk mengisi kehendak biologisnya. Apakah mereka tidak menyadari bahwa kebanyakan dari “panutan” mereka itu menjual tubuh dengan murah kepada sembarang laki-laki. Ikatan pernikahan suci untuk mereka adalah sesuatu yang remeh. Institusi pernikahan dan rumah tangga sudah tidak perlu bagi mereka. Suami cuma pinjaman atau kontrak, boleh saja ada boleh tidak. mereka boleh menikah dan berkeluarga atau tidak, toh tidak ada aturan konstan yang mereka untuk mengatur hal itu.

Pertanyaan selanjutnya, apakah mereka bahagia dengan kehidupan seperti itu. Apakah mungkin ada kebahagiaan dalam melanggar perintah Allah?

....diakui atau tidak, sepahit apapun poligami, namun tidak sepahit menjadi perawan tua sepanjang waktu....

Suatu waktu muncullah wacana poligami dalam kehidupan wanita pendukung kebebasan itu, namun dengan tegas mereka menolaknya. Mereka menganggap bahwa hal itu justru lebih merendahkan diri mereka sendiri. Namun, diakui atau tidak, sepahit apapun bagi mereka namun tidak sepahit menjadi perawan tua sepanjang waktu. Pahitnya poligami adalah pergiliran ujian dan nikmat. Sejahat-jahatnya suami, masih juga memikirkan tanggungjawab pada rumah tangga dan anak-anak. Wanita masih akan punya tempat bersandar dan mengadu. Mereka punya masa depan seperti wanita kebanyakan. Bagi para perawan tua, apalagi yang menjual diri, tidak tahu kemana pergantungan hidup mau ditujukan. Sedangkan wanita poligami tahu siapa laki-laki yang diminta pertanggungjawaban hidupnya dan anaknya, yaitu suaminya.

Memang hidup itu pilihan, termasuk dalam pernikahan. Sebagian dari mereka menolak poligami karena menurut mereka seperti merampas suami orang. Jikalaulah memang hati mereka kuat untuk bertahan pada iman dan tetap berlaku baik dengan pilihan kehidupannya itu, tidaklah menjadi masalah. Namun  bagaimana dengan wanita lain yang hubungannya dengan Allah agak lemah, bila tidak menikah akan menimbulkan bermacam-macam masalah. Dia akan lebih selamat bila berpoligami daripada tidak menikah sama sekali.

....Memang hidup itu pilihan, termasuk dalam pernikahan. Sebagian dari mereka menolak poligami karena menurut mereka seperti merampas suami orang....

Dan untuk Pejuang-pejuang perempuan yang selalu meluangkan hasrat ingin membela nasib perempuan, seharusnya yang paling depan dalam memperjuangkan langkah ini. Langkah pertama yang harus dilakukan pejuang kebebasan wanita ini seharusnya adalah dengan memberi peluang suami mereka berpoligami untuk membela nasib perawan tua. Kerelaan berkorban itu untuk perjuangan menegakkan keadilan untuk semua wanita, dan mengangkat derajat mereka kembali pada kemuliaan. [syahidah]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Muslimah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X